Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Cara Jadi Investor Bahagia Tak Takut Rugi

Kompas.com - 09/04/2021, 10:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor pasar modal, utamanya investor pemula, pasti punya kepanikan tersendiri saat berinvestasi. Merasa bingung memilih saham yang tepat dari sekian banyak saham, apalagi ketika hasilnya tak memuaskan.

Di sisi lain, ada para investor yang terlihat bahagia dan bermain agresif seolah tak takut rugi. Nyatanya kedua sifat itu dipengaruhi oleh pola pikir (mindset) yang kamu bangun. Kamu bisa memilih jadi investor bahagia atau sebaliknya.

Penulis buku "Memilih Menjadi Investor Bahagia" Wuddy Warsono, membeberkan cara jadi investor bahagia yang bisa kamu ikuti.

Baca juga: Investasi untuk Dana Menikah? Kenapa Tidak

Simak poin-poinnya di bawah ini.

1. Bergaul bersama orang baik

Teman akan berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang. Teman yang baik tentu akan mengajakmu berbuat baik sehingga hidupmu akan lebih baik.

Teman yang suka belanja akan membentuk karakter sekitarnya berperilaku konsumtif. Begitu juga teman yang suka berinvestasi, sedikit banyak mempengaruhi sekelilingnya ikut berinvestasi.

Oleh karena itu jika kamu ingin berinvestasi, kelilingi diri dengan mereka yang senang berinvestasi. Pelajari ilmu dari mereka yang sudah jadi investor menahun.

Kamu pun bisa bertukar pikiran untuk mengetahui berbagai perkembangan pasar dan instrumen apa yang cocok untuk dipertimbangkan.

"Stating point-nya yang paling gampang adalah mengelilingi diri dengan orang yang berkomitmen untuk bertumbuh, yaitu orang yang berinvestasi. Saya pikir itu penting, dan spiritnya harus happy," kata Wuddy dalam acara bedah buku "Memilih Menjadi Investor Bahagia", Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Investasi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

2. Mulai dengan antusias

Sebelum menabung saham, pastikan kamu mulai dari antusiasme. Bentuk pola pikir bahwa investasi yang kamu jalani adalah tabungan jangka panjang, seperti tabungan pensiun atau tabungan lainnya.

Jangan mulai dari ketakutan. Sebab ketakutan akan membuatmu lebih cepat frustasi ketika harga sahamnya jeblok. Ingat saja, semua instrumen investasi memiliki risiko. Semakin besar peluangnya, maka semakin besar risikonya.

"Jangan mulai dengan pikiran biaya yang melonjak dari tahun ke tahun. Biaya anak sekolah, biaya nikah, dan biaya lain. Kalau mulai dari ketakutan jadi negatif ujung-ujungnya. Jadi berawal dari antisiasme dan jangan cepat putus asa," ungkap dia.

Baca juga: Produsen Baterai Asal China Akan Investasi Rp 72,5 Triliun di Indonesia

3. Sabar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com