Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Suram Waskita: 10 Anak Cucu Perusahaan Rugi, 1 Digugat Pailit

Kompas.com - 10/04/2021, 10:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, tengah dalam kondisi keuangan berdarah-darah. Pandemi Covid-19 membuat kinerja perseroan semakin memburuk.

Selain memiliki utang mencapai hampir Rp 90 triliun, perusahaan juga mencatatkan rugi sebesar Rp 7,38 triliun. Rugi tersebut merupakan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Sebagaimana perusahaan induknya, beberapa anak perusahaan dan cucu perusahaan Waskita Karya juga membukukan kerugian.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasi 2020, kerugian terbesar dari anak perusahaan adalah PT Waskita Beton Precest Tbk. Perusahaan produsen beton precast dengan kode emiten WSBP ini mengalami kerugian sebesar Rp 4,759 triliun di tahun 2020.

Baca juga: Terlilit Utang Besar, Setahun BUMN Waskita Bayar Bunga Rp 4,74 Triliun

Di PT Waskita Beton Precest Tbk yang sudah beroperasi sejak 2014 itu, Waskita Karya menjadi pengendali saham dengan porsi kepemilikan sebesar 59,99 persen.

Anak perusahaan lain yang membukukan rugi cukup besar adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha yang dikhususkan sebagai pengembang dan operator jalan tol yang dibangun Waskita Karya.

Jumlah kerugian PT Waskita Toll Road sepanjang tahun 2020 lalu adalah sebesar Rp 956,453 miliar. Pada tahun 2019 lalu, perusahaan ini juga merugi sebesar Rp 675,960 miliar.

Waskita Karya menguasai 81,48 persen saham di PT Waskita Toll Road. Perusahaan ini menjadi pemilik beberapa konsesi tol, seperti Tol Trans Jawa.

Baca juga: Profil Profesor Muradi yang Jadi Komisaris Waskita

Dua anak perusahaan Waskita Karya sisanya membukukan untung, namun relatif kecil dibandingkan total kerugian yang diderita dua anak usahanya yang lain. 

Dua anak perusahaan yang membukukan untung adalah PT Waskita Karya Infrastruktur sebesar Rp 3,96 miliar dan PT Waskita Karya Realty sebesar Rp 47,82 miliar.

Cucu perusahaan juga rugi

Kerugian pada laporan keuangan juga menerpa sejumlah cucu perusahaan atau perusahaan dengan kepemilikan tidak langsung.

Cucu perusahaan Waskita Karya yang merugi antara lain PT Waskita Wado Energi sebesar Rp 5,148 miliar, PT Cimanggis Cibitung Tollways sebesar Rp 7,392 miliar.

Baca juga: Intip Pengeluaran Gaji Karyawan BUMN Waskita yang Rugi Rp 7 Triliun

Kemudian PT Trans Jabar Tol rugi sebesar Rp 265,315 miliar, PT Pemalang Batang Toll Road rugi sebesar Rp 456,305 miliar, dan PT Waskita Sriwijaya Tol rugi Rp 3,25 miliar.

Cucu perusahaan lain yang menderita rugi adalah PT Waskita Bumi Wira sebesar Rp 29,43 triliun, PT Tol Teluk Balikpapan rugi sebesar Rp 3,56 juta, dan PT Waskita Fim Perkasa Realti rugi sebesar Rp 429,91 juta.

Beban utang

PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga terbelit utang besar. Akibat utang menggunung tersebut, kinerja BUMN karya itu tertekan dengan beban bunga yang sangat besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com