Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digagas Bu Tien 48 Tahun Lalu, Bangun TMII Telan Rp 10,5 Miliar

Kompas.com - 11/04/2021, 18:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1975.

Anggaran awal dari pembangunan TMII pun dirancang sebesar Rp 10,5 miliar.

Gagasan mengenai pembangunan taman rekreasi tersebut bermula ketika Siti Hartinah atau yang kerap disapa Tien Soeharto mengunjungi obyek wisata di Thailand dan Disneyland Amerika Serikat.

Dikutip dari buku Sejarah Taman Mini Indonesia Indah yang ditulis oleh Suradi H.P. dkk, proyek yang semulanya disebut dengan Miniatur Indonesia Indah tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan memberikan pengertian kepada bangsa lain mengenai identitas Indonesia.

Baca juga: Alasan TMII Diambil Alih Pemerintah: Terus Rugi Puluhan Miliar Rupiah dan Pengelolaan Perlu Dibenahi

"Di samping untuk lebih meningkatkan pendidikan dan pengetahuan, memupuk rasa kebanggaan nasional kepada rakyat Indonesia sendiri," tulis Suradi seperti dikutip oleh Kompas.com, Minggu (11/4/2021).

Untuk menjalankan proyek tersebut, Yayasan Harapan Kita, yang merupakan panitia Pelaksana Pembangunan dan Persiapan Pengusahaan Proyek menyiapkan brosur yang berisi maksud dan tujuan pembangunan proyek.

Presiden Soeharto, Ibu Tien, dan Menteri Dalam Negeri kala itu, Amir Mahmud, menjelaskan maksud dan tujuan Proyek Miniatur Indonesia Indah (MII) tersebut untuk pertama kalinya kepada publik pada 30 Januari 2021 di Istana Negara.

Penjelasan tersebut diberikan di akhir Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia.

Proses penyusunan pra rencana dilakukan oleh tim teknis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah pimpinan Ir Hasan Poerba.

Baca juga: Direktur Utama TMII Bantah Tak Setor Pendapatan ke Kas Negara

Mulanya, dalam pra rencana yang disusun di awal 197 tersebut, biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp 18 miliar hingga Rp 20 miliar.

Namun, setelah dilakukan penyusunan rencana induk atau master plan yang dilakukan oleh Biro Konsultan Nusa Konsiltan, biaya yang dibutuhkan menyusut menjadi Rp 10,5 miliar.
Setelah dipaparkan kepada publik, proyek MII tersebut memunculkan reaksi yang beragam.

Banyak golongan masyarakat yang menuntut penjelaskan lebih lanjut mengenai gagasan pembangunan TMII.

Untuk itu, Tien Soeharto pun melakukan beberapa dialog terbuka di depan umum yang dilakukan sebanyak empat kali, yakni:

  1. 9 Oktober 1971 di Bina Graha, dihadiri wakil pemerintah dan toko-tokoh pendidikan, kebudayaan, wartawan, seniman, dan lainnya.
  2. 1 Desember 1971 di gedung DPRD DKI Jakarta, dihadiri Gubernur seluruh Indoneisa diserai istri masing-masing yang sedang mengikuti rapat kerja di Jakarta.
  3. 15 Desember 1971 di Jalan Cendana No 8 Jakarta, di depan para waryawan dari berbagai harian dan majalah
  4. 7 Januari 1972 di gedung Kartika Chandra, dihadiri wakil-wakil dari Bappenas, para pengusaha, arsitek, wartawan, serta mahasiswa dan pelajar.

Baca juga: Moeldoko: Kita Patut Berterima Kasih ke Pak Soeharto dan Ibu Tien atas Ide TMII

Mulanya, berdasarkan hasil dari feasibility study yang dilakukan oleh Nusa Konsultan, disarankan agar Yayasan Harapan Kita membangun proyek Miniatur Indonesia Indah dalam waktu delapan tahun yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama memakan waktu dua hingga tiga tahun, tahap kedua empat hingga lima tahun.

Pada prosesnya, pembangunan TMII rampung dalam waktu kurang dari tiga tahun untuk tahap pertama dengan anggaran memakan Rp 4,5 miliar.

Kemudian di 20 April 1975, Taman Mini Indonesia Indah dibuka secara resmi oleh Presiden Soeharto.

Untuk selanjutnya, pembangunan dilakukan secara bertahap melalui Program Induk 1983-1988 di bawah pimpinan General Manager Pelaksanaan Pengelolaan dan Pengusahaan TMII Sampurno.

Program Induk tersebut merupakan landasan pelaksanaan rpogram-program tahunan dalam jangka waktu lima tahun. Program tersebut meliputi pembinaan dan pengembangan anjungan-anjungan daerah di dalam TMII sampai dengan tahun 1988.

Baca juga: TMII Diambil Alih Negara, Ini Respons Yayasan Harapan Kita

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com