Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Beberkan Kinerja Industri Otomotif

Kompas.com - 19/04/2021, 11:54 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mampu berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan prioritas terhadap pengembangannya agar bisa lebih berdaya saing global sesuai dengan sasaran pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

”Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa industri otomotif adalah salah satu penggerak perekonomian yang harus segera kita akselerasi atau percepat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers, Jakarta, Senin (19/4/2021).

Menperin menyampaikan, Presiden Jokowi ingin industri otomotif dapat segera bangkit setelah diterpa tekanan pandemi Covid-19. Sektor ini diharapkan bisa kembali menyerap banyak tenaga kerja, menggerakkan sektor UMKM, dan meningkatkan ekspor ke pasar global.

”Kami optimistis industri otomotif ini dapat memacu untuk upaya pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran Covid-19 Capai Rp 130 Triliun, Setara Bangun 9.352 Km Jalan

Di samping itu, Menperin juga berpendapat, industri otomotif banyak melibatkan pelaku usaha di dalam negeri dari sektor hulu sampai hilir.

Dalam program Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan Presiden Jokowi pada tahun 2018 lalu, industri kendaraan bermotor nasional ditargetkan menjadi pemain global dan ekspor hub kendaraan bermotor baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (internal combustion engine/ICE) maupun kendaraan listrik (electrical vehicle/EV).

Menperin menyebutkan, meskipun terpukul pandemi Covid-19, industri otomotif mampu menyumbang ke PDB nonmigas sebesar 4,24 persen sepanjang tahun 2020. Sementara itu, ekspor produk otomotif untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih termasuk komponennya mencapai Rp 65,99 triliun.

”Dari total nilai tersebut, sekitar Rp 41,86 triliun merupakan ekspor kendaraan jenis completely build up (CBU) dari Indonesia ke lebih dari 80 negara,” ungkapnya.

Saat ini, tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia. Nilai investasinya menyentuh hingga Rp 71,35 triliun, dengan total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang.

Selain itu kata Menperin, lebih dari 1,5 juta orang juga bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Baca juga: BUMN PNM Buka Lowongan Kerja untuk Disabilitas, Cek Posisi dan Syaratnya

Agus membeberkan, kinerja produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih pada periode Januari-Februari 2021 tercatat sebesar 152.000 unit, dengan penjualan (wholesales) sebesar 102.000 unit untuk periode yang sama.

Ia menyebut capaian ini tidak terlepas peran dari implementasi kebijakan insentif fiskal yang diluncurkan oleh pemerintah.

Sampai Maret 2021, lanjut dia, dari dampak kebijakan insentif tersebut, telah terjadi peningkatan purchase order cukup signifikan untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 cc, yaitu sebesar 190 persen dibandingkan penjualan bulan Februari 2021.

”Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efect yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhirnya akan mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” ucap dia.

Selain itu, Menperin menambahkan, pemerintah berupaya mendorong percepatan transformasi menuju green technology. Pemerintah juga ingin industri otomotif di tanah air segera menjadi sektor unggulan dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini sedang digenjot pembangunan ekosistemnya.

Baca juga: Erick Thohir Haramkan Pertamina Punya Saham di Pertashop

Menperin menyebutkan, target produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada tahun 2030 sebesar 600.000 unit untuk roda empat atau lebih, dan sebanyak 2,45 juta unit untuk roda dua.

Target produksi KBLBB tersebut diharapkan akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2.

Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih dengan kapasitas sebesar 1.680 unit per tahun, sedangkan untuk sepeda motor listrik sudah ada sebanyak 21 perusahaan industri dengan kapasitas produksi mencapai 1,04 juta unit per tahun.

Baca juga: Selain BRI, 4 Bank Ini Juga Pamit dari Aceh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com