Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop Minta UMKM Ekspor Rempah dalam Bentuk Bumbu hingga Jamu

Kompas.com - 20/04/2021, 17:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berencana mengembangkan UMKM ekspor di industri rempah-rempah.

Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman menyebut, rempah-rempah menjadi komoditas unggulan yang bisa dimanfaatkan UMKM, mengingat dulu rempah-rempah RI kerap diperebutkan.

Kendati demikian, pihaknya ingin ekspor sudah berbentuk bumbu maupun produk kemasan, bukan raw material atau bahan-bahan baku.

"Tentunya tidak sama pada apa yang kita lakukan pada zaman dulu, (kalau dulu) raw material. Mungkin (sekarang) dalam bentuk jamu atau bumbu-bumbu," kata Hanung dalam Konferensi 500.000 UMKM Baru secara daring, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Pegadaian Prediksi Transaksi Gadai Emas Turun jelang Lebaran, Ini Penyebabnya

Hanung menuturkan, ekspor rempah-rempah menjadi salah satu program pemerintah, dalam hal ini Kemenkop UKM, yang mulai digenjot tahun ini. Program tersebut juga berisi mekanisme pemasaran rempah-rempah Indonesia ke kancah global.

Salah satu cara pemasarannya adalah melalui diaspora Indonesia alias orang-orang Indonesia yang menetap di luar negeri.

"Nanti teknik pemasaran kita ajak diaspora, artinya itu bisa mengenalkan bumbu, akan kita bangun, kita akan dorong terbentuk resto di luar negeri dan mengenalkan bumbu (khas Indonesia)," ungkap Hanung.

Adapun saat ini, kementerian sedang menjalin kerja sama dengan Kemendag memanfaatkan kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) maupun KBRI di negara-negara tujuan ekspor.

"Kita sedang menjalin kerja sama dengan beberapa KBRI untuk mendorong terbentuknya tempat pemasaran. Salah satunya di Bulgaria sudah buat semacam house of Indonesia dan ini bisa jadi ruang pameran dan agregator produk Indonesia di luar negeri," papar Hanung.

Baca juga: Masih Ada 8 Cabang yang Beroperasi, Bank Mandiri Tetap Salurkan Kredit di Aceh?

Sementara itu terkait logistik, pihaknya bakal bekerja sama dengan sub-ekosistem lain di luar negeri. Dia berharap, kerjasama membuat pengiriman produk dari Indonesia bisa langsung terhubung ke alamat penerima, bukan berhenti di pelabuhan negara tujuan seperti yang selama ini berjalan.

Dengan kata lain, pihaknya berupaya menghubungkan UMKM eksportir dengan jasa logistik di luar negeri sehingga para UMKM bisa lebih cermat mengkalkulasikan biaya kirim hingga ke alamat penerima.

"Kta berharap UMKM kita butuh dihubungkan dengan logistik di luar negeri sehingga bisa kalkulasi biaya sampai alamatnya. Jadi kami mendorong bukan jual pala sebagai komoditas, tapi sudah menjadi bumbu karena kita sangat kaya dengan bumbu-bumbu," pungkas Hanung.

Baca juga: 17.387 Perusahaan Telah Mendaftar Vaksinasi Gotong Royong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com