JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berpeluang merebut pangsa pasar ikan hias dunia. Data trademap menunjukkan, sejak 2016-2019, Indonesia berada di peringkat keempat sebagai eksportir ikan hias dunia setelah Jepang, Singapura dan Spanyol.
Adapun 5 negara utama tujuan ekspor ikan hias Indonesia adalah China, Amerika Serikat, Rusia, Kanada, dan Singapura. Berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), nilai ekspor ikan hias Indonesia pada periode Januari-Maret 2021 mencapai 9,2 juta dollar AS. Capaian ini menjadi yang paling besar dibanding 4 tahun terakhir pada periode yang sama.
“Bicara soal keyakinan, Insya Allah Indonesia akan menjadi negara pengekspor ikan hias nomor satu di dunia,” ujar Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti dalam siaran pers, Rabu (21/04/2021).
KKP katanya, telah menyiapkan road map guna mempercepat pengembangan industri ikan hias secara nasional, mulai dari hulu hingga ke hilir. Artati menambahkan, dalam RPJMN 2020-2024 juga terdapat strategi pembangunan ikan hias seperti peningkatan produksi dan mutu; perdagangan dan promosi; konservasi spesies dan habitat ikan endemik; keterpaduan data dan informasi; juga sosialisasi dan edukasi publik.
Baca juga: Gandeng PTPN X, PG Tawarkan Konsep Agro Solution untuk Petani Tebu
Menurutnya, standar, regulasi teknis, dan penilaian kesesuaian juga berperan penting dalam peningkatan daya saing serta nilai tambah pada pelaksanaan strategi tersebut.
“Kami memiliki peran strategis tak hanya untuk menyiasati peluang pasar baru dan promosi, namun juga untuk lebih memacu dan meningkatkan pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia internasional,” urai Artati.
Kendati optimistis, Artati mengingatkan bahwa industri ikan hias, tidak hanya ikan hias dan tanaman hias air saja, melainkan industri turunannya seperti aquarium, pernak-pernik aksesoris pelengkap, jasa perawatan aquarium, dan lain-lain. Karenanya, ia mengajak para pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi dan bersinergi guna mendorong kemajuan industri ikan hias.
"Syaratnya (jika kita ingin jadi nomor satu) antara lain, semua pihak harus saling berkolaborasi dan bersinergi," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud memaparkan nilai transaksi ikan hias global secara umum mencapai 6,8 miliar dollar AS di tahun 2019. Angka ini termasuk sarana pendukung seperti tanaman hias, pakan, akuarium, dan lain sebagainya. Merujuk globenewswire.com, angka tersebut diprediksi akan naik terus menjadi 11,3 miliar dollar AS di tahun 2025.
"Ini peluang untuk kita meningkatkan ekspor, jadi orang sudah cenderung menikmati ikan hias sebagai upaya menyalurkan hobi dan kesehatan,” ujar Machmud saat menjadi narasumber pada acara Webinar Quality Time with BBP3KP sesi 11 “Membangun Pusat Bisnis Ikan Hias Indonesia” yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) pada Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Menhub: Saat Ini Perempuan Memiliki Kebebasan Memilih Karier
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.