Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Tahun 2022: Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Pengangguran dan Kemiskinan Ditekan

Kompas.com - 29/04/2021, 11:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 berada pada kisaran 5,4 persen hingga 6 persen. Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, secara konservatif, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen.

"Sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 adalah 5,4 persen - 6 persen. Dalam perhitungan fiskal yang konservatif mungkin 5,2-5,8 persen," kata Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus), Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Masih Terkontraksi, Pertumbuhan Ekonomi RI Diproyeksi Minus 0,5 Persen hingga Minus 1 Persen di Kuartal I 2021

Sasaran pembangunan RKP 2022 juga menargetkan tingkat pengangguran terbuka turun di kisaran 5,5 persen - 6,2 persen. Tingkat kemiskinan ditekan pada kisaran 8,5 persen hingga 9 persen.

Kemudian rasio gini di level 0,367 - 0,378, penurunan emisi gas rumah kaca 26,8 persen - 27,1 persen, indeks pembangunan manusia 73,44 - 73,48, Nilai Tukar Petani (NTP) 102-104, serta Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102-105.

Suharso bilang, perbaikan NTP/NTN akan berpengaruh positif pada tingkat kemiskinan. Kesejahteraan petani dan nelayan mampu mengentaskan kemiskinan.

"NTP/NTN setelah kami amati ternyata dari tahun ke tahun bahkan 20-30 tahun seperti itu perkembangannya. Cost production (biaya produksi) peternakan, perikanan, pertanian relatif tinggi dan perlu jadi perhatian," ungkap dia.

Suharso menyatakan, RKP tahun 2022 masih berfokus pada pemulihan ekonomi seperti pemulihan daya beli dan usaha serta diversifikasi ekonomi.

Penuntasan krisis kesehatan, pemberian bantuan untuk pemulihan dunia usaha, menjaga daya beli rumah tangga, percepatan pembangunan infrastruktur padat karya, dan program khusus prioritas seperti percepatan pembelajaran secara offline masih terus dilakukan.

Dari sisi reformasi struktural, pemerintah fokus pada reformasi sistem kesehatan nasional, pendidikan dan keterampilan, serta reformasi sistem perlindungan sosial.

"Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dalam sistem kesehatan nasional, pencegahan masih belum optimal, alat kesehatan belum optimal, kapasitas tenaga kesehatan rendah. Karena ini pada tahun 2022 kita harus terus lakukan transformasi kesehatan," ucap dia.

Melalui transformasi kesehatan, pemerintah berharap tingkat kesehatan masyarakat membaik. Misalnya, menurunkan kasus baru tuberkolusis sebesar 231 per 100.000 orang penduduk.

Saat ini, kasus tuberkolusis di Indonesia merupakan ketiga terbanyak di dunia dengan rasio 314 penderita per 100.000 masyarakat.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Capai Angka 5 Persen, asal...

Pemerintah pun bakal mewujudkan seluruh puskesmas memiliki dokter, RSUD kab/kota minimal harus memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 spesialis lainnya, serta perbaikan imunisasi dasar lengkap sebesar 71 persen untuk mencegah stunting.

"Terperinci pada RKP 2022, prioritas nasional akan berfokus pada industri, pariwisata, ketahanan pangan, UMKM, infrastruktur, transformasi digital, pembangunan rendah karbon, reformasi perlindungan sosial, reformasi pendidikan dan keterampilan, serta reformasi kesehatan," pungkas Suharso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com