Para pekerja nampak keluar dari angkutan dan berkumpul di tengah jalan tol meminta gerbang tol dibuka.
Jasa Marga mencatat situasi itu sempat menimbulkan kemacetan sekitar pukul 07.00-08.00 WIB, tepatnya pada lokasi penyekatan KM 31 Arah Cikampek (Cikarang Barat) Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta arah sebaliknya.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru menjelaskan, penutupan akses Cikarang Barat (dari Cikampek menuju Jakarta) dilakukan atas diskresi Kepolisian.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Penerbangan di Bandara AP II Turun 90 Persen
Hal itu bertujuan agar pengguna jalan dari Jakarta yang di putar balik karena tidak membawa persyaratan, tidak terganggu dengan arus yang dari Cikampek akan keluar Cikarang Barat.
"Sehingga arus dari Cikampek ini diarahkan keluar setelah Gerbang Cikarang Barat, yaitu Gerbang Cibitung," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021).
Setelah mempertimbangkan kondisi di lapangan, pada akhirnya atas diskresi Kepolisian, pada pukul 10.50 WIB akses keluar Cikarang Barat dari Cikampek kembali dibuka.
Polda Metro Jaya mencatat, sebanyak 1.070 kendaraan yang terjaring di Gerbang Tol Cikarang Barat dan Cikupa diminta putar balik oleh Polisi sejak mulai berlakunya larangan mudik. Jumlah itu hasil pengawasan mulai pukul 00.00-12.00 WIB.
"Total sudah ada 1.070 kendaraan yang diputarbalikkan. Ini diperkirakan masih berlanjut terus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Ia mengatakan, dari 1.070 kendaraan itu, sebanyak 626 kendaraan diantaranya terjaring di GT Cikupa.
Baca juga: Mudik Dilarang, Kemenhub Buka Posko Pengendalian Transportasi
Sedangkan 444 kendaraan lainnya terjaring di GT Cikarang Barat, Bekasi.
Sementara untuk jenis kendaraan yang terjaring terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum.
"Ini masih berjalan karena 24 jam terus bergerak (lakukan pengawasan)," ucap Yusri.