Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik, Menhub: Transportasi Penumpang Turun Signifikan, Angkutan Barang Stabil

Kompas.com - 10/05/2021, 05:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan pergerakan kendaraan dan penumpang turun signifikan di hari keempat masa pelarangan mudik. Namun demikian, pergerakan angkutan logistik dinilai tetap berjalan stabil.

Hal tersebut berdasarkan hasil tinjauan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ke Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak, serta Pos Penyekatan di Gerbang Tol Pejagan, Jawa Tengah pada Minggu (9/5/2021).

Ia mengatakan, pengendalian transportasi khususnya di sektor udara, laut, dan kereta api dapat dikendalikan dengan baik di masa pelarangan mudik 6-17 Mei 2021. Terlihat dari sektor udara yang turun hingga 93 persen, laut turun 90 persen, dan kereta api turun 90 persen.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Ini Jadwal Operasional 16 Bandara AP II

"Artinya upaya peniadaan ini efektif berjalan dengan baik. Sementara itu angkutan logistik berjalan stabil seperti biasa,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/5/2021).

Misalnya pada Pelabuhan Penyeberangan Merak, data per 8 Mei 2021 tercatat penumpang yang berangkat dari pelabuhan ini untuk kepentingan non-mudik hanya sebanyak 3.050 orang dari normalnya 25.000-28.000 penumpang per hari.

Begitu pula pada pelaksanaan larangan mudik di hari keempat yang dinilai tetap terkendali. Hal itu tak lepas dari penerapan penyekaran berlapis yang dilakukan para petugas.

Sehingga apabila ada masyarakat yang bersikeras mudik lolos di titik awal, maka akan ada penyekatan lagi di titik berikutnya. Dengan demikian, dapat mengurangi potensi adanya celah.

"Pergerakan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak maupun Bakauheni sangat terkendali. Tercatat hingga hari keempat masa peniadaan mudik, jumlah penumpang mengalami penurunan antara 80-90 persen," jelas Budi Karya.

Pada sektor transportasi darat, kata dia, diakui memang memiliki tantangan tersendiri dalam pengawasannya. Namun menurutnya hingga saat ini berjalan cukup efektif.

Salah satunya nampak dari pergerakan kendaraan ke arah Jawa Tengah yang terjadi penurunan cukup banyak. Ia bilang, pada masa masa peniadaan mudik arus lalu lintasnya turun sampai 45 persen.

"Bahkan saat kami lakukan overview, lalu lintas di jalan tol terlihat lengang. Saya mengapresiasi petugas kepolisian, TNI dan unsur terkait lainnya karena penyekatan berlapis ini cukup efektif,” kata dia.

Baca juga: Apakah Nekat Melanggar Larangan Mudik Bisa Ditilang Polisi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com