Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Berusaha agar Pemerintah Mengembalikan Dana Nasabah, tapi Hanya Skema yang Ditawarkan"

Kompas.com - 10/05/2021, 18:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim percepatan restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya terus mengejar proses restrukturisasi sebelum tenggat waktu di akhir bulan ini. Beberapa nasabah yang menyetujui ikut program tersebut pun semakin bertambah.

Per 6 Mei 2021, Tim Percepatan mencatat, ada 16.485 atau 94,4 persen pemegang polis dari kategori Bancassurance telah mengikuti program restrukturisasi ini.

Sementara untuk pemegang polis korporasi sudahi mencapai 1.873 polis atau setara 87,4 persen. Dan untuk pemegang polis kategori ritel, jumlah yang sepakat mencapai 140.801 atau 79,3 persem.

Berdasarkan data tersebut, menunjukkan beberapa nasabah akhirnya menyetujui program restrukturisasi tersebut. Hanya saja, beberapa dari mereka masih menyayangkan dengan skema yang ditawarkan saat ini.

Ambil contoh, Slyvia yang merupakan nasabah BTN mengungkapkan bahwa sejatinya dirinya masih berat hati untuk mengikuti program restrukturisasi. Terlebih, dengan skema yang ditawarkan sehingga dana yang ia punya akan terpotong hingga 31 persen.

Baca juga: Barang Pelapak Asing Hilang dari Peredaran, Ini Penjelasan Shopee

“Saya sudah berusaha lewat pribadi bersama teman-teman korban agar pemerintah mengembalikan dana nasabah, tapi hanya skema yang ditawarkan dan apa daya rakyat kecil seperti saya melawan pemerintah,” cerita dia kepada Kontan.co.id.

Ibu dari dua anak ini memilih skema tiga yang disebutkan bahwa dana akan dicicil selama 5 tahun dengan potongan mencapai 31 persen. Menurut dia, skema yang ditawarkan tersebut sebenarnya tidak adil bagi korban nasabah.

“Tega sekali mereka yang korupsi, nasabah yang jadi korban. Saya minta keadilan pada Tuhan karena itu uang simpanan hari tua saya bersama kedua anak saya yang sudah yatim,” tambah Silvya.

Sama halnya dengan Silvya, nasabah lainnya, Ivander, juga sejatinya merasa keberatan dengan skema yang ditawarkan dalam program restrukturisasi ini. Bahkan, sebelumnya ia menolak untuk mengikuti program tersebut karena skema yang ditawarkan tidak memuaskan.

Dirinya bercerita bahwa awalnya ia berinvestasi di Jiwasraya bukan karena mengharapkan imbal hasil yang tinggi. Hanya saja, ia berani menyimpan uangnya di Jiwasraya karena merupakan perusahaan BUMN.

Baca juga: Pemegang Polis Ritel Jiwasraya Kembalikan 14.000 Surat Program Restrukturisasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com