Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Duduki Posisi Pertama di Dunia sebagai Kota Paling Terdampak Bahaya Lingkungan

Kompas.com - 14/05/2021, 11:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota-kota di Asia disebut-sebut bakal menghadapi risiko terbesar dari bahaya lingkungan, termasuk panas ekstrem, perubahan iklim, dan bencana alam.

Mengutip CNBC, Jumat (14/5/2021), menurut laporan baru dari Verisk Maplecroft, setidaknya ada 100 kota yang mengalami dampak terburuk, termasuk Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Dari 100 kota, 99 kota yang paling berisiko ada di Asia, dengan rincian 37 kota berada di China dan 43 kota di India. Tiga kota di Indonesia bahkan masuk jajaran 10 kota yang paling berisiko.

Baca juga: Kota-kota di Kawasan Asia Dinilai Mahal bagi Crazy Rich Dunia, Bagaimana dengan Jakarta?

Menurut laporan, Jakarta menempati posisi pertama kota dengan risiko bahaya lingkungan, Surabaya di peringkat keempat, dan Bandung di peringkat kedelapan.

Kota-kota yang masuk peringkat 10 besar secara berurutan yaitu Jakarta, Delhi, Chennai (India), Surabaya, Chandigarh (India), Agra (India), Meerut (India), Bandung, Aligarh (India), dan Kanpur (India).

Secara global, ada 414 kota di seluruh dunia yang terpengaruh bahaya lingkungan dengan populasi masing-masing lebih dari 1 juta.

Kota-kota ini rentan terhadap polusi, persediaan air yang menipis, panas yang ekstrem, bencana alam, dan perubahan iklim. Secara kolektif, kota-kota itu adalah rumah bagi 1,4 miliar orang.

Jakarta, Indonesia

Ibu kota negara Indonesia, Jakarta, dinobatkan sebagai kota paling berisiko secara global. Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang parah. Jakarta disebut juga menghadapi ancaman abadi dari banjir dan aktivitas seismik.

Kota berpenduduk sekitar 10 juta orang ini juga mengalami lalu lintas padat dan rawan banjir karena dilaporkan sebagai salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia.

Pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta yang berada di pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Namun, proyek itu ditunda karena pemerintah fokus pada penanganan pandemi Covid-19.

India

Kota-kota di India seperti Delhi, Chennai, Jaipur, Lucknow, Bengaluru, dan pusat keuangan Mumbai termasuk di antara 30 tempat teratas yang paling berisiko.

Dalam beberapa tahun terakhir, ibu kota India, New Delhi, telah menjadi berita utama karena kualitas udara yang sangat berbahaya, sehingga para pejabat terpaksa mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat dan menutup sekolah.

Baca juga: Lampaui Jakarta, Kota-kota Ini Bakal Jadi Kontributor Utama Ekonomi Digital Indonesia

Negara terbesar di Asia Selatan ini menghadapi tantangan kembar antara polusi udara dan air. Laporan mencatat bahwa udara berbahaya menyebabkan hampir satu dari lima kematian di India pada tahun 2019 dan mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 36 miliar dollar AS.

Sementara itu, polusi air menyebabkan hampir 9 miliar dollar AS biaya perawatan kesehatan tahunan dan menyebabkan 400.000 kematian setiap tahun di negara tersebut.

Asia Timur

Menurut laporan, kota-kota di Asia Timur lebih berisiko terhadap bencana alam. Di China misalnya, Guangzhou dan Dongguan adalah kota yang rawan banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com