Menurut Ludiro, situasi terakhir ini selalu membuat galau para pemilik usia 25 tahun mengingat periode waktu untuk mengubah nasib dari status penganggur menjadi pekerja itu berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang mungkin bekerja di perusahaan atau memulai bisnis rintisan.
"Usia 25 tahun itu dianggap sebagai masa transisi menjadi orang dewasa. Pekerjaan menjadi salah satu dari banyak tantangan, pikiran, dan tuntutan yang harus dihadapi oleh 'penderita' quarter life crisis," tulis Kompasianer Ludiro Madu (Baca selengkapnya)
3. "Mindfulness" dan Kesediaan Kita Melambat dalam Hening
Kompasianer Rizka Khaerunisa berpendapat, sejatinya mindfulness adalah sebuah laku aktif, bukan pasif.
Maka, menurut dia, mindfulness adalah praktik yang harus dilatih setiap hari, disiplin, dan konsisten.
Praktiknya sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari meditasi sadar napas sampai kegiatan sehari-hari seperti saat makan, saat berjalan, atau saat bersih-bersih rumah.
Intinya, apa yang dikemukakan Rizka, sadar terhadap apa yang terjadi di dalam diri kita dan apa yang sedang kita lakukan.
Saat meditasi, misalnya, kita diminta mengambil jeda sejenak untuk menghayati aliran masuk-keluar napas. Sadari momen saat ini (present), cukup amati pikiran kita tanpa penghakiman dan penilaian. Lalu, lepaskan.
"Tampaknya sepele. Namun, bagi orang sejenis saya yang pikirannya sering penuh dan harus berlari dalam jagat digital serba cepat, praktik mindful cukup sulit dilakoni terutama saat permulaan dan saat mental tidak stabil," tulis Kompasianer Rizka Khaerunisa. (Baca selengkapnya) (IBS)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.