Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pikir Ulang Target Pertumbuhan Ekonomi Triwulan Kedua 2021

Kompas.com - 22/05/2021, 06:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal ini menyebabkan Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada tahun 2019 berada pada peringkat 46 dari 160 negara. Posisi Indonesia masih tertinggal dari Singapura (7), Thailand (32), Vietnam (39) dan Malaysia (41).

Tantangan perdagangan domestik lain yakni informasi, promosi dan branding. Produk unggulan Indonesia banyak yang masih belum memiliki branding yang kuat di pasar domestik dan internasional. Sehingga brand and quality oriented consumers belum tercapai.

Sebagai contoh, Indonesia yang dulu dikenal sebagai produsen kopi nomor dua di dunia, saat ini turun peringkat lima dan posisinya digantikan oleh Vietnam yang berhasil membranding produk kopi menjadi salah satu produk unggulan globalnya.

Belum lagi terkait tantangan dalam hal pelibatan UMKM di pasar ekspor yang relatif juga masih kecil terhadap total ekspor Indonesia.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Capai Angka 5 Persen, asal...

UKM hanya berkontribusi 14,17 persen terhadap total ekspor non-migas Indonesia, sisanya sebesar 85,83 persen merupakan ekspor oleh perusahaan besar (Kemenkop dan UKM, 2017).

Adapun tantangan sektor perdagangan internasional antara lain mengguritanya proteksionisme yang dilakukan berbagai negara belakangan ini (WTO, 2020).

Dengan tersisanya waktu selama 1,5 bulan menuju Triwulan II/2021 dan belum adanya tanda-tanda pandemi Covid-19 berakhir serta banyaknya tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan dan program PEN di atas, optimisme untuk mencapai target pertumbuhan triwulan II/2021 sebesar 7,0 persen jangan hanya digantungkan demgan indikator atau angka-angka statis.

Namun, mutlak perlu memperhatikan dinamika dan keberhasilan implementasi kebijakan dan program PEN, perilaku pelaku usaha domestik dan masyarakat maupun perekonomian global.

Jika tidak, target pertumbuhan ekonomi 7 persen menjadi nyaris mustahil dicapai. Bahkan besar kemungkinan target pertumbuhan tahun 2021 sebesar 4,5 persen sampai 5,3 persen pun meleset. Pemerintah dengan legowo harus pikir ulang target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021. Semoga.

Carunia Mulya Firdausy
Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Bisnis serta Dosen Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanagara dan Profesor Riset Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com