Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok Rokan Bakal Beralih ke Pertamina Agustus 2021, Sejauh Mana Progresnya?

Kompas.com - 27/05/2021, 15:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), akan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan, Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada Agustus 2021.

Proses transisi dari Chevron ke Pertamina pun terus berlangsung.

Lalu, sejauh mana progres peralihan lapangan migas yang sudah dikelola Chevron selama 50 tahun sejak 1971 itu?

Baca juga: Chevron Tekan Pencurian Minyak di Blok Rokan Pakai Drone Buatan Lokal

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dalam proses alih kelola wilayah kerja Blok Rokan telah dibentuk steering committee.

Menurutnya, proses peralihan sudah dilakukan sejak 2019 dan beberapa bulan jelang dikelola oleh PHR terus diupayakan untuk berjalan optimal.

"Sekarang ini sudah tinggal beberapa bulan lagi, memang ini masih kejar-kejaran," ujar Dwi dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (27/5/2021).

Ia melaporkan, hingga 21 Mei 2021 ada beberapa hal dalam progres peralihan Blok Rokan. Di antaranya progres migrasi data teknis dan operasional sudah mencapai 90 persen dan telah diserahkan ke Pusdatin pada Februari 2021.

Data G&G, operasional dan produksi, serta sebagian data finansial pun sudah dapat diakses oleh PHR.

Baca juga: Terjadi Pencurian Minyak dan Fasilitas Operasi secara Besar-besaran di Blok Rokan, Kok Bisa?

Saat ini proses verifikasi data sedang berjalan dan 10 persen data lainnya juga sedang dalam proses transfer.

Kemudian, untuk pemboran sumur, dari target 192 sumur baru terealisasi 63 sumur, termasuk 11 sumur konversi.

Lalu dari target 39 workover sudah terealisasi 31 workover, sedangkan dari target 6.819 well services baru terealisasi 3.787 well services.

Serta telah disiapkan pula dua lokasi sumur untuk PHR demi memastikan kesinambungan operasi.

"Memang ini sudah ada kesepakatan nanti mana-mana yang belum selesai dan material yang sudah tersedia bisa dilanjutkan oleh PHR. Ini sudah kita koordinasikan," kata Dwi.

Baca juga: Transisi Blok Rokan, Ini yang Dilakukan SKK Migas

Terkait progres chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) sudah 80 persen untuk alih kelola. Ini mencakup data transfer sudah 100 persen, model conversion 100 persen, dan surfactant chemical dalam proses.

Kemudian proses rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) EOR secara keseluruhan sudah 55 persen, mencakup static 100 persen, dynamic 85 persen, dan aspek non sub surface dalam proses.

Dwi memastikan, Cheron dan PHR telah bekerja sama dalam percepatan transfer data.

Lalu pada manajemen kontrak progresnya sudah 88 persen, di mana 256 kontrak dari total 290 kontrak eksisting selesai di-mirroring.

Serta pengadaan material 192 sumur sudah 100 persen dan tinggal mempercepat delivery.

Baca juga: PLN Siap Pasok Listrik ke Blok Rokan di Riau

"Pengadaan untuk jasa 4 rig sedang diproses dan 3 rig akan farm in dengan PHR, jadi nanti PHR yang akan lanjutkan," imbuh dia.

Pada pasokan listrik progresnya sudah mencapai 80 persen, di mana PLN akan memasok listrik dan uap ke Blok Rokan.

Terkait penjelasan kegiatan operasi, program pemeliharaan, dan proses bisnis telah diserahkan.

Perjanjian jual-beli (PJB) tenaga listrik umum PLN dan PHR telah ditandatangani 1 Februari 2021 lalu.

Tindak lanjut pembahasan dengan PT Mandau Tenaga Cipta Nusantara (MTCN), selaku anak usaha Chevron yang mengelola PLTGU Blok Rokan, masih dalam proses.

Baca juga: Jelang Alih Kelola, Chevron Serahkan Data Produksi Blok Rokan ke Pertamina

"Ini menunggu pengumuman pemenang MCTN. Jadi ini dalam proses tender sekarang," kata Dwi.

Sementara mengenai ketenagakerjaan, kata Dwi, progresnya sudah mencapai 90 persen.

Hal ini mencakup sudah tercapainya kesepakatan transfer karyawan dan kini tinggal proses administrasi.

Serta untuk pekerja mitra Chevron, PHR telah memberikan prioritas untuk memanfaatkannya menjadi mitra PHR.

Selanjutnya, dari sisi teknologi informasi, progresnya sudah 80 persen. Terdapat total 232 aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional Blok Rokan.

Baca juga: SKK Migas Beberkan Progres Alih Kelola Blok Rokan ke Pertamina

Terdiri dari 31 aplikasi Chevron akan digantikan dengan aplikasi Pertamina atau komersial, 129 aplikasi Chevron telah diminta untuk ditransfer di mana 88 aplikasi telah disetujui dan 41 apikasi sedang tahap pembahasan, serta 72 aplikasi komersial disediakan oleh PHR.

Terkait perizinan dan prosedur operasi, amdal untuk lapangan Duri sudah 100 persen, Minas-Siak 100 persen, serta Bekasap-Rokan 75 persen yang persetujuannya dibutuhkan pertengahan Juni 2021.

Lalu prosedur operasi 7.600 SOP akan dialihkan dan disiapkan 2 lokasi sumur untuk PHR.

Terakhir, untuk isu lingkungan targetnya ada 157 lokasi dalam Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH), sebanyak 47 lokasi prosesnya sedang berjalan, 43 lokasi menunggu Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi (SSPLT), dan 67 lokasi telah mendapatkan SSPLT.

Verifikasi lapangan KLHK pun telah dilakukan bulan Februari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com