Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Akan Data Kebutuhan Mesin IKM

Kompas.com - 02/06/2021, 09:09 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mendata kebutuhan dan jenis-jenis mesin yang digunakan industri, kecil dan menengah (IKM).

Data tersebut nantinya akan jadi dasar Kemenperian melakukan link and match dengan perusahaan dalam negeri yang memproduksi mesin dan peralatan.

“Dengan demikian, kebutuhan mesin-mesin yang digunakan oleh IKM di seluruh Indonesia dapat diproduksi di dalam negeri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Menurut Menperin, banyak keuntungan bagi berbagai pihak dengan penggunaan mesin produksi dalam negeri.

Pertama, agar semua nilai tambah industri tetap berada di Indonesia. Kedua, teknologi mesin IKM tidak terlalu sulit untuk dikembangkan di Indonesia dan harganya juga terjangkau.

“Ini sekaligus dapat mendorong kemandirian di subsektor permesinan untuk mendukung IKM kita,” kata Menperin.

Baca juga: Berapa Harga Pemakaman di San Diego Hills?

Ia menambahkan, kebanggaan akan kemandirian bukan hanya dari produk, melainkan juga proses produksinya juga harus mandiri, termasuk peralatan-peralatannya.

Kemenperian mengaku menaruh perhatian besar terhadap IKM kosmetik dan wellness product.

Sektor tersebut dinilai menunjukkan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi situasi pandemi, terutama dengan beradaptasi pada perubahan pola perilaku konsumennya.

"Untuk terus bertahan, industri kosmetik dan produk wellness perlu terus beradaptasi dengan kebiasaan baru masyarakat, antara lain dengan menggarap pasar online,” ucap Menperin.

Selain itu, Menperin juga menyampaikan, pihaknya mendukung IKM kosmetik untuk meningkatkan daya saingnya, antara lain melalui program fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan.

“Kami mendukung IKM untuk mengambil langkah ini karena selain dapat memproduksi produk-produk dengan kualitas bagus, kuantitasnya juga terkejar dan meningkat pesat,” jelas Menperin.

Baca juga: Turun Rp 4.000, Simak Rincian Harga Emas Batangan Antam Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com