Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Tunda Sebagian Pembayaran Gaji Direksi hingga Staf, Ini Persentasenya

Kompas.com - 10/06/2021, 05:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA melakukan penundaan pembayaran gaji kepada seluruh karyawannya. Mulai dari posisi direksi, komisaris, hingga staf Garuda. Penundaan tersebut dilakukan akibat dampak pandemi Covid-19.

Dikutip dari keterbukaan informasi pada Rabu (9/6/2021), terhitung dari bulan April hingga November 2020, GIAA telah melakukan penundaan pembayaran penghasilan dengan rincian besaran sebagai berikut:

Baca juga: Masa Pandemi, Garuda Indonesia Operasikan Hanya 53 Pesawat

1. Direksi dan Komisaris 50 persen;

2. Vice President, Captain, First Office, dan Flight Service Manager 30 persen;

3. Senior Manager 25 persen;

4. Flight Attendant, Expert dan Manager 20 persen;

5. Duty Manager dan Supervisor 15 persen;

6. Staff (Analyst, Officer atau setara) dan siswa 10 persen.

Sementara estimasi dari jumlah tunjangan gaji yang saat ini ditunda atau belum dibayarkan per 31 Desember adalah sebesar 23 juta dollar AS.

Langkah lain yang dilakukan Garuda antara lain penyelesaian kontrak dipercepat untuk pegawai dengan status kontrak/PKWT.

Langkah selanjutnya, program pensiun dipercepat kepada karyawan dengan kriteria pendaftar 45 tahun ke atas yang dilaksanakan di tahun 2020, serta kebijakan penyesuaian mekanisme kerja untuk pegawai baik yang bekerja di rumah maupun di kantor (WFH/WFO).

Baca juga: Wamen BUMN: Sudah Banyak Pesawat Garuda Indonesia yang Di-grounded Lessor

Sebelumnya, Anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia Peter Gontha lewat akun resmi Instagramnya meminta kepada manajemen Garuda agar menghentikan pembayaran honorium.

Permintaan tersebut ia tulis dalam bentuk surat yang dibuat pada 2 Juni 2021, yang ditujukan kepada Dewan Komisaris Garuda Indonesia dan ditembuskan kepada Direktur Keuangan perusahaan.

Ia pun mengungkapkan, kondisi keuangan emiten dengan kode saham GIAA ini semakin bertambah kritis.

Di dalam surat itu, Peter menyebutkan bahwa manajemen GIAA tidak melakukan penghematan biaya operasional.

Selain itu, Peter juga mengklaim manajemen tidak terbuka engenai informasi renegosiasi dengan lessor pesawat, hingga tidak adanya evaluasi atau perubahan penerbangan dan juga rute yang merugi.

Baca juga: Krisis Keuangan, Garuda Indonesia Kembalikan 2 Pesawat ke Lessor

Kendati ada penangguhan pembayaran gaji para karyawan GIAA, namun pada transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), posisi saham maskapai pelat merah tersebut pada hari ini justru naik 14 poin atau 6,19 persen ke level 240.

Adapun nilai transaksi yang diperoleh mencapai Rp 12,6 triliun dari 26,3 miliar lembar saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com