Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Jadwal Kapal ASDP di Pelabuhan Patimban untuk Angkutan Logistik

Kompas.com - 11/06/2021, 19:37 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) saat ini sudah membuka layanan angkutan penyeberangan, khususnya angkutan logistik dengan rute dari dan menuju Pelabuhan Patimban.

ASDP membuka rute yang melayani dari dan ke Pelabuhan Patimban dengan mengoperasikan KMP Ferrindo 5 untuk mendongkrak perekonomian negeri melalui sektor logistik.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, KMP Ferrindo 5 diharapkan mampu memberikan alternatif moda transportasi pendukung kelancaran distribusi logistik sekaligus mengurangi beban jalan raya dan kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok dan Marunda.

Baca juga: Simak Rute Kapal dan Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Patimban

Saat ini ASDP telah melayani rute penyeberangan dari Patimban - Panjang (Lampung) sebanyak 4 kali setiap bulan dan Patimban - Pontianak 2 kali setiap bulan, serta kemungkinan akan bertambah lintasan lainnya dalam waktu dekat ini.

Jadwal pelayaran Patimban - Panjang setiap hari Sabtu, Panjang - Patimban setiap hari Minggu, lalu Patimban - Pontianak setiap hari Selasa di minggu kedua dan keempat tiap bulannya, serta Pontianak - Patimban setiap hari Kamis di minggu kedua dan keempat tiap bulannya.

ASDP juga telah menghadirkan layanan penjualan tiket lintasan Patimban-Panjang-Pontianak melalui Hotline Whatsapp 08111021191, sehingga pengguna jasa akan semakin mudah dan cepat.

Baca juga: BUMN PT ASDP Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1

"Potensi pengguna jasa dari dan ke Patimban ini cukup tinggi, bahkan untuk lintasan dari Patimban menuju Pelabuhan Panjang dan Pontianak mencatat tingkat keterisian muatan kapal yang terus meningkat tiap bulannya," tutur Shelvy dalam keterangannya, Kamis (11/6/2021).

Shelvy menegaskan, lintasan Patimban menjadi salah satu lokasi pengiriman unit kendaraan baru dari pabrik di Karawang menuju Sumatera.

Sedangkan untuk rute Patimban - Pontianak juga sudah terlihat peningkatan mitra logistik, yang terlihat dari banyaknya truk ekspedisi dari Jawa Tengah yang menyeberang melalui Patimban menuju Pontianak.

Adapun catchment area Patimban sangat potensial mengingat lokasinya terletak dekat dengan daerah atau bangkitan industri sehingga pasarnya sangat potensial.

Selain itu, Patimban juga berdekatan dengan area agrobisnis di Jawa Barat sehingga pengirman kebutuhan pokok khususnya menuju Kalimantan dapat lebih efektif dan efisien karena langsung dilayani dari Patimban.

Baca juga: Kemenhub Siapkan Sarana Prasarana Kenavigasian di Pelabuhan Patimban

Data KSOP Patimban menyebutkan hingga saat ini, Pelabuhan Patimban telah 59 kali melayani angkutan kendaraan. Pada bulan Mei penumpang naik tercatat sebanyak 202 orang dengan muatan kendaraan sebanyak 350 unit dan penumpang turun sebanyak 172 orang dengan bongkar kendaraan sebanyak 111 unit.

KMP Ferrindo 5 sendiri sudah melayani Panjang—Patimban dari awalnya 20 hari sekali menjadi satu minggu sekali. Adapun volume ruang kargo yang terisi di kapal tersebut terus meningkat rata-rata sekitar 2 persen per minggunya.

"ASDP optimistis bahwa hingga akhir tahun ini, volume keterisian kargo bisa mencapai target maksimal jika tren positif ini terus berlanjut. Harapannya, truk-truk besar yang seharusnya lewat Bakauheni kemudian ke Merak lalu ke Jakarta itu bisa kita pecah di Panjang kemudian langsung ke Patimban," tutur Shelvy.

Baca juga: Profil Fuad Rizal: Bos Konsorsium Pelabuhan Patimban, Eks Dirkeu dan Plt Dirut Garuda

Ia menambahkan, dengan geliat aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat memberi dampak positif daei perekonomian terhadap masyarakat sekitar.

"Dengan hadirnya layanan penyeberangan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Barat, Lampung dan sekitarnya," kata Shelvy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com