Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Memerah Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19 Dalam Negeri

Kompas.com - 17/06/2021, 10:37 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali perdagangan Kamis (17/6/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Mengutip dari RTI, pukul 9.16 WIB, indeks acuan saham berada di level 6.042,59 atau turun 35,9 poin (0,59 persen).

Sebanyak 127 saham menguat, 273 melemah, dan 168 saham berada di posisi stagnan. Adapun perolehan nilai transaksi sementara sebesar Rp 1,67 triliun dari 3,18 miliar lembar saham yang diperjualbelikan. Sebelumnya, IHSG diprediksikan masih terkoreksi.

Menurut Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper, pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran akan kebijakan tapering off yang menyebabkan outflow IHSG.

Baca juga: Kata Hansel Davest Indonesia Soal Lonjakan Harga Saham

 

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga menjadi sentimen negatif bagi para pelaku investor.

"Selain itu, masih ada kekhawatiran akibat jumlah kasus Covid-19 dalam negeri yang mencapai 10.000 kasus per hari yang mencapai rekor tertinggi sejak bulan Januari," ujarnya dalam analisa tersebut.

Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menganalisa pergerakan IHSG terlihat belum mampu menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

Namun, menurut dia, pergerakan IHSG pada hari ini masih akan diwarnai jelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang disinyalir belum akan mengalami perubahan.

"Sehingga selama support level terdekat dapat dipertahankan IHSG masih memiliki peluang untuk kembali pada jalur uptren jangka pendeknya," kata William.

Di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih belum mampu bangkit ke teritori positif.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah melemah 100 poin atau 0,70 persen ke Rp 14.337 per dollar AS. Dari posisi Rabu (16/6/2021), yang berada di Rp 14.237 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com