Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Saham di NTT Tembus 10.322, Ada Ibu Rumah Tangga

Kompas.com - 18/06/2021, 12:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah investor saham di Nusa Tenggara Timur hingga 31 Mei 2021 tembus 10.322 orang.

Informasi itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sabath, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat (18/6/2021).

"Tercatat sejak Januari hingga Mei 2021, rata-rata penambahan investor per bulan di NTT sebanyak 586 investor baru," ungkap Adevi.

Baca juga: Kata Hensel Davest Indonesia Soal Lonjakan Harga Saham

Namun, lanjut Adevi, aktivasi investor setiap bulannya masih dibawah 25 persen.

Dengan adanya penambahan itu, kini total investor yang berinvestasi pada produk saham, reksadana, ETF, dan derivatif mencapai 22.983 orang.

Dia menyebutkan, investor NTT didominasi usia 18 hingga 40 tahun, mulai dari mahasiswa, karyawan swasta, aparatur sipil negara, ibu rumah tangga, pengusaha, TNI, polisi dan guru.

Para investor terbanyak berada di Kota Kupang, sedangkan sisanya tersebar di 21 kabupaten di NTT.

Adevi menjelaskan, animo warga NTT menjadi investor saham, karena akses untuk belajar pasar modal semua bisa lewat beragam platform digital.

Baca juga: PT Merck Bagikan Dividen Rp 122 Per Saham

Kemudian, membuka rekening saham juga sudah sangat mudah melalui aplikasi atau website perusahaan sekuritas selama ada jaringan internet.

Artinya, para investor tidak perlu ke kantor.

Selanjutnya, ada fenomena di masyarakat takut kehilangan momen investasi di masa ini.

"Kegiatan edukasi masif dilakukan lewat berbagai platform dan bersifat santai sehingga pemahaman lebih baik," kata Adevi.

"Kita berharap edukasi bisa maksimal kepada semua kalangan, sudah saatnya NTT bebas investasi bodong, zaman sudah berubah, semua orang punya kesempatan yang sama untuk sejahtera, tidak mudah tapi pasti kita bisa," sambung dia.

Baca juga: Pemerintah Alihkan 776 Juta Saham Indosat ke PPA

Pihaknya mencatat, kegiatan edukasi yang dilakukan Januari hingga Mei 2021 sebanyak 81 kegiatan, mulai dari Sekolah Pasar Modal, Belajar Saham Bareng, Market Update Pasar Modal Indonesia, Edukasi Pasar Modal Terpadu, dan SPM bersama Kampus serta Komunitas di NTT.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com