Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Sistem Keamanan Digital, Perbankan Berlomba Siapkan Belanja IT

Kompas.com - 23/06/2021, 14:27 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan di tanah air terus meningkatkan aspek keamanan guna memberikan keamanan lebih untuk nasabahnya dalam bertransaksi digital. Maklum, selama pandemi, transaksi perbankan via kanal digital melejit tinggi.

Untuk menghadirkan layanan digital itu, tentu perlu belanja teknologi yang tidak murah. Untuk itu, permodalan bank juga harus kuat agar bisa membiayai investasi di era digital.

Bank juga terus berinisiatif untuk memberikan kecepatan, ketepatan, kenyamanan, dan keamanan bagi nasabah dalam bertransaksi. Hal ini sejalan dengan peningkatan tren pemanfaatan teknologi digital oleh nasabah sebagai dampak dari pandemi.

Baca juga: 7 Bank Ini dalam Proses Perizinan Jadi Bank Digital, Apa Saja?

 

Oleh karena itu, alokasi belanja modal untuk pengembangan IT menjadi prioritas dan mendapat alokasi lebih tinggi.

Seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang terus meningkatkan layanan digital bagi nasabah dengan menganggarkan belanja modal untuk IT sebesar 3 persen dari gross income atau dari total revenue dan terus ditingkatkan.

“Penggunaan belanja modal dari BNI antara lain untuk refresh technology, pengembangan infrastruktur private club, dan pengembangan aplikasi-aplikasi digital,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI, YB Hariantono sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (23/6/2021).

Transaksi Meningkat Tajam

Hariantono mengungkapkan, perkembangan transaksi digital meningkat tajam, terlebih pada masa pandemi covid-19 saat ini. Terjadi shifting dari bertransaksi cabang/outlet ke channel digital yang disediakan oleh BNI.

PT Bank CIMB Niaga Tbk juga berupaya mengembangkan layanan digital bankingnya. Hal ini tercermin dari alokasi belanja modal sekitar 60 persen di bidang teknologi informasi (TI).

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pada tahun ini perusahaan merencanakan kenaikan belanja modal dibandingkan belanja modal tahun lalu.

Menurutnya alokasi belanja modal bidang teknologi informasi untuk memperkuat kemampuan digital baik dari sisi peningkatan layanan nasabah (digital banking) maupun dari sisi pemanfaatan IT.

Pemanfaatan untuk digitalisasi proses internal, mendukung pengambilan keputusan bisnis, manajemen risiko, dan lainnya.

Oleh karena itu, alokasi belanja modal untuk pengembangan IT menjadi prioritas dan mendapat alokasi lebih tinggi.

"Going digital saat ini sudah menjadi hygiene factor dengan pandemi menjadikan acceleration lebih cepat karena masyarakat semakin nyaman menggunakan fasilitas digital," kata Lani.

Baca juga: Kembangkan Ekosistem Digital Syariah, BSI Gandeng BPRS

Saat ini OctoMobile milik CIMB Niaga sudah menjadi SuperApp yang semakin populer digunakan nasabah untuk semua segmen sampai dengan nasabah prima.

Guna meningkatkan layanan digital, PT Bank Central Asia (BCA) juga tetap menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) teknologi informasi (IT). Apalagi pandemi telah mempercepat adaptasi digitalisasi oleh masyarakat luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com