“Dari awal penjualan, saya mengandalkan circle pertemanan. Awalnya kita produksi 20 pcs dan dalam 1 minggu habis. Alhamdulilah, komunitas juga membantu, dan kalau dari penjualan online hanya sekitar 10 persen. Penjualan dari pertemanan dan offline di sini lebih jalan,”ujar Farid.
Saat ini, produk Kelipik Picang buatan Farid sudah memiliki SKI (Surat Keterangan Usaha).
Ke depannya, ia berencana mengingkatkan standar produknya melalui sertifikasi BPOM, dan juga label halal MUI.
Baca juga: Bisnis Konvensional Perlu Beradaptasi dengan Digital, Ini Alasannya
“Selain itu juga saya akan mengembangkan model kemasannya dari yang sebelumnya hanya stiker, ke depan rencananya akan dibuat packing sablon,” tambah dia.
Dari segi rasa dan jangkauan produksi, Farid juga berencana mengembangkannya lebih maju lagi.
Seperti, menambah varian rasa lainnya, dan meningkatkan jangkauan produksi ke kota-kota besar lain.
Selain itu, ia juga akan mengembangkan produk keripik lainnya, seperti keripik singkong.
“Yang akan di-push kedepannya adalah cakupan ke luar kota, nambah varian rasanya dan sebelumnya kita juga ada keripik singkong, ini juga akan kita perluas cakupan pasarnya,”tegas Farid.
Baca juga: Membaca Peluang Bisnis agar Tetap Cuan di Tengah Pandemi
Sebagai informasi, saat ini produk Kelipik Picang memiliki varian rasa Coklat, Green Tea, dan Milky Creamy dengan harga Rp 10.000 per kemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.