Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Strategi Bisnis "Unboxing" dan Potensinya di Masa Depan

Kompas.com - 28/06/2021, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik pemasaran produk melalui review barang atau unboxing produk adalah salah satu strategi yang menjadi penting dalam penjualan produk saat ini, utamanya produk yang diperjualbelikan secara online.

Teknik tersebut dikenal dengan nama affiliate marketing. Pada dasarnya, affiliate marketing merupakan sebuah metode marketing yang berfokus pada kemampuan satu pihak untuk mempromosikan dan mengarahkan pembelian pada pihak atau barang tertentu.

Namun, semakin ke sini, affiliate marketing ini juga bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan bagi pembeli, dan juga penjual.

Baca juga: Pemerintah Segera Terbitkan Aturan untuk Cegah "Predatory Pricing" di E-commerce

 Ada banyak cara implementasi affiliate marketing ini, dari mulai memberikan visibility, menyediakan perbandingan harga, sampai dengan melakukan review produk.


Galuh Chandra Kirana, Country General Manager dari ShopBack Indonesia mengatakan, saat ini, dengan semakin banyaknya pelaku usaha baik dalam ukuran besar maupun UMKM, bentuk promosi melalui metode affiliate marketing sangat menguntungkan pembeli dan penjual.

“Jadi, ini menguntungkan kedua belah pihak, baik dari pelaku usaha yang perlu channel untuk promosi dan juga calon pembeli membutuhkan informasi lengkap sebelum melakukan pembelian,” kata Galuh kepada Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

Menurut Galuh, perkembangan Affiliate Marketing masih sangat luas dan menarik. Dalam dua tahun terakhir, banyak brand, merchant e-commerce, dan semua pelaku bisnis semakin menginginkan hasil yang tangible dalam pemasaran, dimana Return of Investment (ROI) yang jelas dan terukur.

Menurut Galuh, saat ini mengukur keberhasilan sebuah campaign tidak lagi cukup hanya dari reach dan impressions saja, tapi sudah sampai ke Cost per Sales. Hal ini juga bisa dilihat dari tren pada bisnis Key Opinion Leaders (KOL) dan influencers.

Baca juga: Ingin Jadi Digital Marketing Sukses? Pastikan Punya Sifat ini

“Kalau beberapa tahun silam performa mereka diukur hanya dari impressions dan reach saja, sekarang sudah banyak KOL yang ditunjuk sebagai affiliate marketer untuk membawa visitor melakukan transaksi pada toko brand atau e-commerce,” tambah dia.

Menurutnya, KOL baik dari skala makro sampai mikro masih sangat diperhitungkan menjadi affiliate marketer karena mereka juga sudah punya basis pengikut setia, sehingga rekomendasi maupun review produk dari figur yang konsumen kagumi atau percayai ini bisa jadi dianggap penting, bahkan jadi transaksi.

“Kondisi ini yang membuat kami sangat positif terhadap perkembangan Affiliate Marketing. Salah satu bisnis model kami adalah Cost per Sales, di mana partner kami mendapatkan visibility dan brand awareness pada aplikasi kami dan hanya akan membayar ketika transaksi terjadi,” tambah dia.

Ke depannya Galuh melihat semua business media players akan mengarah ke tren Cost per Sales. Maka dari itu ia menilai Affiliate Marketing menjadi sebuah pendekatan pemasaran yang baru dan relevan saat ini.

“Affiliate Marketing adalah pendekatan pemasaran yang baru namun relevan bagi kami, terutama dalam kategori Mom & Baby. Pilot project kami berjalan dengan baik dan saya sangat tertarik untuk mengeksplorasi lebih kerja sama ini untuk kolaborasi yang lebih baik, agar kami bisa melakukan targeting yang lebih presisi lagi,” kata Andhika P. Hottua Panjaitan, E-commerce Lead Manager dari Abbott.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com