Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju IPO, Perusahaan Penyedia Voucher Diskon Tawarkan Saham Mulai Rp 100

Kompas.com - 29/06/2021, 13:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pelopor dan agregator voucher diskon digital PT Trimegah Karya Pratama Tbk atau Ultra Voucher, berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ultra Voucher akan melepas maksimal 500 juta lembar saham.

Baca juga: Hari Pertama IPO, Saham Tambang Emas ARCI Naik 3,3 Persen

Adapun harga yang ditawarkan di rentang Rp 100-Rp 130 per saham.

Dengan demikian, dana yang akan terkumpul ditargetkan kisaran Rp 50 miliar-65 miliar.

Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.

Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto mengatakan, IPO Ultra Voucher ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperkuat bisnis di industri voucher.

Industri voucher termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring perubahan pola transaksi masyarakat yang condong ke arah digital.

Baca juga: 8 Perusahaan Bakal IPO Bulan Depan, Satu Diantaranya E-commerce

"Kami bersyukur, sebagai perusahaan pelopor dan aggregator voucher diskon digital di Indonesia, momentum saat ini kami nilai adalah waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Hal ini seiring adanya perubahan pola transaksi masyarakat kearah digital akibat pandemi Covid-19. Kami optimistis, kehadiran Ultra Voucher di pasar modal Indonesia akan memperkenalkan industri voucher sekaligus memperkuat fundamental bisnis kami tentunya," kata Hady melalui keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021).

Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 16,67 persen.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan dengan ketentuan setiap pemegang 2 saham maka berhak memperoleh 1 waran Seri I.

Pada kesempatan itu, Chief Operating Officer UltraVoucher Riky Boy Permata menambahkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan fundamental bisnis perseroan.

Baca juga: Ini Komentar Analis soal IPO Bukalapak

Sekitar 36 persen untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur, 34 persen untuk beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software, channel distribusi, dan 30 persen untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.

Sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat melonjak 408,9 persen.

Per Maret 2021, laba tahun berjalan tercatat Rp 543,49 juta dengan total penjualan Rp 194,48 miliar.

Per Desember 2020, total downloader aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000 baik di perangkat android maupun iOS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com