JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, utang sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Meski utang sejalan dengan kebutuhan hidup yang makin lama semakin tinggi, namun tentu tidak sejalan dengan pemasukkannya.
Semakin mudahnya setiap orang berutang, membuat banyak orang yang tidak berpikir secara jangka panjang.
Perencana Keuangan Finansialku , Juan Mahir Muhammad, CFP®, mengatakan, mindset tersebut bisa menyebabkan banyak orang jatuh ke dalam lubang dan membuat mereka pusing mengatur keuangan di kemudian hari.
“Dalam ilmu perencanaan keuangan, memiliki utang diperbolehkan asalkan mengetahui tujuan, kondisi, dan kemampuannya dalam berutang,” tegasnya.
Baca juga: Tolak Bayar Utang ke Pemerintah, Pihak Bambang Trihatmodjo Beberkan Kronologinya
Sebelum terlambat, jangan sampai kamu mengalami fenomena gali lubang tutup lubang. Simak tips-tips ini sebelum kamu berutang.
1. Tentukan tujuan utang
Hal ini merupakan salah satu faktor utama yang harus dilakukan sebelum berutang. Karena, masih banyak yang belum bisa menentukan apakah utang ini bersifat konsumtif atau
produktif.
Utang konsumtif digunakan untuk kebutuhan konsumsi, bahkan gaya hidup. Secara nilai barang, utang yang dilakukan tidak bisa menambah income apapun, dan cenderung harganya bisa turun seiring waktu.
Misalnya, kamu menyicil gadget demi gengsi semata di kalangan pertemananmu. Selain kamu
berutang, nilai barang dari gadget pun tiap tahun akan semakin turun.
Sedangkan, utang produktif bertujuan untuk mendapatkan tambahan nilai dari segi uang atau
waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.