Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Denon Prawiraatmadja
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan

Menguatkan Jembatan Udara yang Mulai Rapuh

Kompas.com - 16/07/2021, 14:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jembatan udara yang rapuh

Industri penerbangan di Indonesia memang sudah gegap gempita, bahkan jauh sebelum negara ini berdiri.

Para pendahulu kita sadar bahwa Indonesia yang wilayahnya berbentuk kepulauan ini memerlukan sarana transportasi yang selamat, aman, nyaman dan cepat untuk menghubungkan antar pulau.

 

 

Tentu saja tidak bisa mengandalkan transportasi darat karena harus membangun jembatan yang jumlahnya ribuan dan panjangnya bisa ratusan kilometer. Atau hanya mengandalkan transportasi laut yang operasionalnya amat tergantung dengan musim.

Untuk itulah diperlukan transportasi udara yang selain selamat, aman, nyaman dan cepat, juga tidak selalu tergantung musim. Transportasi udara bisa dikatakan sebagai jembatan udara yang bisa menyatukan seluruh Indonesia.

Baca juga: Ini Tiga Jurus yang Dilakukan Industri Penerbangan di Masa Pandemi

Sayangnya jembatan udara ini sekarang terlihat rapuh. Tahun-tahun lalu, berita mengenai maskapai penerbangan yang rugi bahkan bangkrut banyak menghiasi halaman media massa. Pada saat pandemi covid-19 melanda tanah air sejak Maret 2020 lalu, kondisi maskapai penerbangan kita bahkan lebih buruk dan menuju titik nadir.

Jumlah penumpang yang merosot tajam hingga tinggal 40-50 persen membuat maskapai mengurangi operasionalnya. Akibatnya pemasukan mereka turun drastis, sementara biaya-biaya operasional yang sangat tinggi tetap harus dikeluarkan.

Aliran dana operasional (cash flow) terganggu sehingga hutang membengkak. Jika tidak ada pertolongan, banyak maskapai yang akan gulung tikar.

Lembaga pembiayaan

Memang kita tidak bisa menyalahkan masyarakat yang tidak mau pergi naik pesawat. Karena selama pandemi ini perjalanan masyarakat dikurangi untuk menekan penyebaran virus Corona agar pandemi Covid-19 tidak menjadi lebih buruk dan bisa segera dapat ditanggulangi.

Selain melakukan relaksasi peraturan dan produksi pesawat dalam negeri, menurut hemat saya perlu diadakan bantuan pembiayaan, baik untuk maskapai yang sudah establish maupun untuk membentuk sebuah maskapai baru.

Bisa dibentuk lembaga pembiayaan khusus untuk maskapai sehingga maskapai dapat lahir, bertahan, tumbuh dan berkembang berkelanjutan. Lembaga pembiayaan keuangan penerbangan ini diperlukan karena penerbangan merupakan industri yang high technology sekaligus high capital.

Teknologi penerbangan merupakan teknologi dengan tingkatan tertinggi saat ini setelah teknologi antariksa. Mulai dari perancangan dan manufaktur, operasional hingga perawatan memerlukan teknologi yang sangat presisi yang melibatkan banyak profesional dari berbagai negara.

Ada kesalahan sedikit saja, akibatnya bisa fatal yaitu terjadinya kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa. Itulah mengapa setiap ada kasus soal penerbangan di pelosok daerah sekalipun, penyebaran pemberitaannya bisa meluas hingga internasional.

High capital-nya sudah dimulai dari modal awal seperti yang sudah saya paparkan di atas. Ditambah lagi biaya perawatan di mana suku cadangnya masih harus didatangkan dari luar negeri. Juga biaya operasional seperti biaya avtur, sumber daya manusia, teknologi pendukung dan yang lainnya.

Baca juga: INACA: Insentif dan Pelonggarkan Tak Cukup Gairahkan Industri Penerbangan

Namun di sisi lain, penerbangan juga sangat penting. Bahkan bisa dikatakan sebagai transportasi nasional utama bagi Indonesia.

Dalam UU Penerbangan sudah disebutkan bahwa penerbangan nasional sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik, bahkan hingga pertahanan dan keamanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com