Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumnas Bidik Generasi Milenial Jadi Konsumen Utamanya

Kompas.com - 22/07/2021, 16:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Perumnas menyasar generasi milenial Indonesia sebagai konsumen utama perusahaan BUMN tersebut. Sebab, backlog perumahan saat ini terjadi di generasi tersebut.

Berdasarkan data Kementerian PUPR pada 2019 menunjukan 31 persen atau 81 juta populasi penduduk Indonesia adalah generasi milenial yang belum memiliki rumah.

"Milenial dikenal kritis dalam memproses suatu informasi, tapi seringkali luput dari pemikiran-pemikiran besar, salah satunya adalah membeli hunian. Tidak hanya untuk keamanan dan kenyamanan tinggal sehari-hari, tapi hunian sekarang juga seharusnya dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih mudah karena fasilitasnya yang lengkap,” ujar Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Ini Strategi Perumnas Genjot Penjualan di Masa Pandemi Covid-19

Atas dasar itu, lanjut Budi, bertepatan dengan usianya ke 47 tahun pada 18 Juli 2021, Perumnas pun menawarkan ragam inovasi hunian yang cocok bagi para milenial dalam memilih rumah pertamanya.

Ragam inovasi ini pun mengusung tema “Towards Innovation” sebagai tagline dalam menghadirkan hunian-hunian terbaik.

Menurut dia, pihaknya berkomitmen menghadirkan berbagai ragam terobosan inovasi di tengah perlambatan perekonomian di masyarakat saat ini.

Hal ini pun tidak menyurutkan perusahaan sebagai BUMN developer untuk tetap menawarkan hunian yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Baca juga: Milenial Bisa Ajukan KPR, Simak Tata Cara dan Syarat Utamanya

"Kini kami pun menyasar kategori milenial sebagai pasar yang cocok atas ragam hunian yang akan kami pasarkan," kata Budi.

Budi menuturkan, konsep hunian terintegrasi transportasi atau yang familiar dengan sebutan TOD (Transit Oriented Development) adalah salah satu kunci ragam terobosan inovasi yang ditawarkan perseroannya.

Baik secara vertikal maupun tapak, konsep hunian ini pun sedang menjadi trend di kota-kota besar untuk dapat mengakomodasi para penghuninya. Sebab, hunian tersebut tidak hanya terbatas sebagai tempat tinggal, tetapi juga dapat menunjang mobilitas dan menghubungkan kawasan satu dengan lainnya.

"Penghuni akan mudah berpergian menggunakan moda KRL saat turun dari unitnya karena terhubung langsung dengan stasiun. Tentu hal ini akan menjadi keuntungan besar bagi para konsumen kami nantinya," ucap dia.

Saat ini, Perumnas tengah menggarap proyek dengan konsep TOD ini di lokasi-lokasi yang sangat strategis, diantaranya hunian Samesta Mahata Tanjung Barat Jakarta, Samesta Mahata Margonda Depok, Samesta Mahata Serpong Tangerang Selatan, Samesta Parayasa Bogor dan proyek Nusa Dua Bekala Medan.

Selain konsep hunian TOD, Perumnas menyiapkan juga ragam terobosan inovasi lainnya, yaitu penerapan sistem precast pada rumah tapak dengan tujuan pembangunan rumah yang lebih cepat, rapi, dan kualitas yang lebih baik.

Menurut Budi, sistem precast lumrah diterapkan pada hunian vertikal seperti apartemen atau perkantoran. Namun, perusahaan BUMN tersebut menerapkannya pula pada rumah tapak.

Dengan menggunakan sistem tersebut, klaim Budi, ketahanan kualitas rumah tapak akan menjadi lebih kokoh dari sistem pada umumnya.

"Kami juga menjadi pelopor revitalisasi pertama di Indonesia, meremajakan rumah susun lama menjadi hunian vertikal yang kapasitasnya lebih banyak, penambahan sarana prasarana dan lebih kokoh dari sisi pembaharuan kualitas bangunan. Ini sudah kami terapkan di Samesta Sukaramai Medan," ungkapnya.

Baca juga: Gandeng BNI, Perumnas Gelar Akad Massal KPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com