JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, suku bunga kredit perbankan terus menurun. Namun demikian, penurunan tersebut dinilai masih terbatas oleh bank sentral.
Padahal, saat ini bank sentral masih menetapkan kebijakan moneter yang relatif rendah. Pada saat bersamaan, kondisi likuiditas perbankan masih longgar.
"Suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar mendorong suku bunga kredit perbankan terus menurun walaupun masih terbatas," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).
Lebih lanjut Perry menjabarkan, di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga 1 bulan deposito perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 153 bps dan 209 bps sejak Mei 2020 menjadi 2,79 persen dan 3,6 persen pada Mei 2021.
Di pasar kredit, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, meski dengan besaran respons yang lebih terbatas, yaitu menurun sebesar 169 bps sejak Mei 2020 menjadi 8,86 persen pada Mei 2021.
Baca juga: Gelar RUPSLB, BRI Belum Tunjuk Pengganti Ari Kuncoro
Adapun Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) menjadi pendorong utama penurunan SBDK, sementara peningkatan margin keuntungan masih berlanjut pada kelompok KCBA dan bank BUMN.
Di sisi lain, premi risiko perbankan menunjukkan penurunan yang mengindikasikan persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha yang cenderung membaik.
"Penurunan premi risiko tersebut mendorong penurunan suku bunga kredit baru di hampir semua kelompok bank, kecuali kelompok bank umum swasta nasional (BUSN)," ujar Perry.
Berdasarkan jenis kredit, penurunan suku bunga kredit baru paling dalam terjadi pada jenis kredit mikro, diikuti oleh jenis kredit investasi dan modal kerja.
"Bank Indonesia mengharapkan perbankan untuk terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," ucap Perry.
Baca juga: Perumnas Bidik Generasi Milenial Jadi Konsumen Utamanya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.