Oleh: Meike Kurniawati, SPsi, MM
SALAH satu bidang usaha yang meningkat pesat selama masa pandemi, selain alat kesehatan, obat, dan jasa layanan kesehatan adalah makanan dan minuman.
Dikutip dari Kontan.co.id, 2 Juni 2020, Badan Pusat Statistik mencatat peningkatan penjualan makanan dan minuman pada Maret 2020 sebesar 570 persen, dan April 2020 sebesar 1.070 persen. Peningkatan penjualan yang fantastis.
Namun besarnya pertumbuhan penjualan tersebut tidak serta membuat menjual makanan menjadi mudah dan berhasil. Pertumbuhan juga disertai dengan tingginya persaingan karena semakin banyak orang yang bergerak di bidang penjualan makanan dari skala kecil (industri rumah tangga) – nasional.
Perusahaan skala nasional, biasanya sudah memiliki strategi pemasaran yang mumpuni, yang sudah diperhitungkan detail, karena umumnya perusahaan memiliki sumber daya yang besar.
Bagaimana dengan usaha kuliner skala kecil?
Masalah yang sering dihadapi adalah keterbatasan sumber daya, yang berimbas pada distribusi, promosi, dll. Kondisi tersebut tentunya harus diatasi supaya usaha bisa berjalan dan berkembang.
Baca juga: BI Sebut Bisnis Makanan Halal Menjanjikan Saat Pandemi
Berikut ini tips menjalankan usaha kuliner skala kecil di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
1. Berjualan online
PPKM membuat pergerakan masyarakat menjadi sangat dibatasi. Orang tidak bisa leluasa datang membeli. Menjual secara online adalah solusinya.
Banyak platform yang dapat digunakan untuk berjualan online, aplikasi ojek online, marketplace, sosial media, WA, e-mail.
2. Delivery order
Layanan delivery order berperan penting dalam distribusi makanan ke pelanggan. Layanan ini dapat dikerjakan sendiri oleh pemilik usaha atau bekerjasama dengan pihak ketiga (ojek online, ekspedisi, dll).
Ketepatan waktu pengiriman, kesesuaian produk antara yang dipesan dan dikirimkan, pelayanan yang baik (dari menerima order – pengiriman) tentunya harus diperhatikan.
3. Membuat variasi produk
Variasi bentuk produk, membuat frozen food, makanan setengah matang siap saji (sehingga lebih tahan lama) dengan cara memasak yang mudah, makanan mentah siap masak (sudah dengan bumbu, pembeli hanya perlu mencampur dan memasak singkat), dan berbagai variasi lain yang sesuai dengan karakteristik makanan yang dijual.