Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Masukan Penanganan Pandemi Covid-19 dari Ekonom, Dokter, hingga Mahasiswa

Kompas.com - 04/08/2021, 10:47 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan secara virtual dengan berbagai pihak pada Selasa (3/4/2021).

Pihak-pihak yang diundang yaitu Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FGDB), Ikatan Dokter Indonesia, pengamat ekonomi, hingga perwakilan himpunan mahasiswa.

Dalam pertemuan itu didiskusikan mengenai upaya yang sudah dan yang akan dilakukan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Luhut mengatakan, pertemuan dilakukan memang untuk memberikan informasi mengenai strategi pemerintah menangani pandemi, di samping pula meminta masukan dan saran yang solutif dari berbagai ahli agar pemerintah bisa mengambil kebijakan sebaik mungkin.

"Saya minta masukan untuk menghadapi keadaan kita mengenai kasus Covid-19 ini, lebih khusus lagi varian delta ini. Peran bapak ibu kami perlukan untuk membantu apa saja yang sudah dikerjakan pemerintah untuk mengendalikan pandemi," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Daftar Terbaru Jalan Tol yang Masuk Proyek Strategis Nasional 2021

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menyatakan pihaknya telah menyusun dan membuat formula pengendalian pandemi covid-19 di Indonesia. Secara umum ada tiga aspek, yaitu mengurangi potensi penularan, mengurangi durasi kontak, dan melakukan vaksinasi.

Adapun pengurangan potensi penularan dilakukan dengan menerapkan 3M atau memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, serta 3T atau testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).

Menurut Luhut, pembukaan aktivitas ekonomi akan tergantung pada pencapaian vaksinasi, serta implementasi dari 3T dan 3M. Oleh sebab itu, ia meminta untuk pada Agustus ini harus dimanfaatkan dengan baik dalam hal meningkatkan cakupan tiga aspek tersebut.

"Setiap Pangdam, Kapolda, menulis capaian tracing dari tiap-tiap daerah, sehingga kita dapat memprediksi kapan target kita 1:10 bisa segera tercapai. Pemda saya juga minta bantuannya untuk ikut memantau tracing ini, semua harus kompak. Semua laporan menggunakan bahasa yang sama agar kita bisa mengejar target dengan baik," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah masukan pun diberikan oleh para ahli maupun pihak mahasiswa. Mulai dari ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Leon Alvinda Putra, Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Raihan Ariatama, hingga Prof Widodo dari Universitas Islam Indonesia (UII).

Baca juga: Ikappi Sebut Hoaks soal Vaksin dan Covid-19 Masih Kuat di Pasar Tradisional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com