Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Likuid: Definisi, Faktor, dan Contohnya

Kompas.com - 16/08/2021, 20:00 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika Anda berivestasi, atau sedang belajar untuk melakukan investasi, maka Anda tidak asing dengan istilah aset likuid.
Apa itu aset likuid?

Dilansir dari Investopedia, Senin (16/8/2021), aset likuid adalah jenis aset yang bisa dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat.

Memiliki aset yang likuid menjadi penting baik untuk individu maupun perusahaan.

Baca juga: Apa Itu Likuiditas? Simak Pengertian dan Contoh Berikut

Di catatan laporan keuangan perusahaan, aset likuid tercatat pada neraca sebagai aset lancar atau aktiva lancar.

Sebenarnya, untuk bisa mengenal pengeritan aset likuid, Anda perlu memahami terlebih dahulu makna likuiditas. Artikel mengenai arti likuiditas dapat dibaca pada link berikut

Lalu, aset apa saja yang termasuk dalam kategori aset likuid?

Uang tunai adalah jenis aset yang bisa dikatakan paling likuid. Alasannya, uang tunai adalah alat tukar yang legal dan pada akhirnya, setiap orang membutuhkan uang tunai.

Aset yang bisa dikonversi menjadi uang tunai secara cepat nilainya setara dengan uang tunai itu sendiri. Alasannya, pemegang aset tersebut bisa dengan mudah mendapatkan uang tunai dalam transaksi perdagangan.

Baca juga: Apa Itu Likuidasi?

Secara umum, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar sebuah aset bisa dianggap likuid.
Pertama, aset tersebut tersedia pada pasar yang telah mapan dan likuid serta terdapat pembeli yang sudah tersedia dalam jumlah besar.

Kedua, proses kepemilikan aset tersebut harus aman dan mudah. Dalam beberapa kasus, waktu yang dibutuhkan untuk mengonversi sebuah aset menjadi uang tunai cukup beragam.

Aset yang likuid juga menjadi salah satu pertimbangan dalam investasi. Maka itu, penting bagi individu atau perusahaan melakukan diversifikasi aset investasi berdasarkan likuiditas dari masing-masing aset.

Baca juga: Perusahaan Modal Ventura: Pengertian, Sejarah, dan Jenis Pembiayaan

Biasanya, aset yang tergolong tidak atau kurang likuid adalah aset jangka panjang atau membutuhkan waku lama untuk dikonversi menjadi uang tunai. Contohnya seperti real estat, seni rupa, dan barang koleksi.

Beberapa aset bahkan bakal mengalami depresiasi atau pengurangan nilai karena tidak mudah untuk diperjual belikan. Selain itu, nilainya kemungkinan akan menurun karena dipergunakan dalam keseharian.

Berikut adalah contoh investasi paling likuid:

  1. Uang tunai
  2. Aset pasar uang
  3. Saham
  4. Reksadana
  5. Obligasi pemerintah

Baca juga: Pengertian Emiten, Contoh, dan Bedanya dengan Perusahaan Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com