Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audit Laporan Keuangan 2020, PAM Mineral Raup Laba Rp 32 Miliar

Kompas.com - 18/08/2021, 15:22 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAM Mineral Tbk (NICL) mencatatkan laba bersih di tahun 2020 sebesar Rp 32 miliar.

Nilainya lebih tinggi 12,5 persen dibandingkan laporan keuangan in house 2020, yang telah diterbitkan NICL pada laporan sebelumnya, yang hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp 28,4 miliar.

Sedangkan laba opersional saat diaudit sebesar Rp 45,8 miliar atau lebih tinggi 36,6 persen dibandingkan dengan laporan keuangan in house 2020, yang telah diterbitkan NICL pada laporan sebelumnya yang mencatatkan laba operasional sebesar Rp 33,5 miliar.

Baca juga: Bisnis Bijih Nikel Menjanjikan, PAM Mineral Optimistis Raih Laba hingga 263 Persen

Corporate Secretary NICL Suhartono mengatakan, peningkatan ini disebabkan adanya penurunan nilai beban pokok penjualan pada laporan in house 2020, yang tercatat sebesar Rp 147,9 miliar.

Sedangkan berdasarkan laporan audit NICL, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 116,6 miliar atau lebih rendah 21,2 persen.

"Perseroan berkeyakinan kinerja operasional pada tahun 2021 akan lebih meningkat dibandingkan dengan tahun 2020. Selain itu kinerja operasional diperkuat oleh semakin meningkatnya harga nikel di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020," ujar Suhartono melalui keterangan tertulis, Rabu (18/8/2021).

Sementara, margin gross profit dan operating profit NICL masing-masing sebesar 50,3 persen dan 36,6 persen.

Selain itu, total nilai aset lancar NICL pada akhir audit sebesar Rp 124,1 miliar, lebih tinggi 11,9 persen dibandingkan dengan nilai aset lancar pada buku in house 2020 sebesar Rp 110,8 miliar.

Baca juga: 4 Bank Besar Panen Laba pada Paruh Pertama 2021, Siapa Juaranya?

Kondisi tersebut disebabkan karena posisi nilai uang muka dan dibayar di muka yang mengalami kenaikan dari Rp 1,9 miliar menjadi Rp 23,0 miliar.

Secara keseluruhan, NICL mencatatkan nilai total asetnya sebesar Rp 189,7 atau lebih tinggi 7,7 persen dari laporan keuangan in house.

Di sisi lain, NICL mencatatkan nilai utang sebesar Rp 82,9 miliar atau lebih tinggi sebesar 11,7 persen dari yang tercatat di posisi laporan keuangan in house 2020.

Menurut dia, peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan posisi utang jangka pendek sebesar 12,3 persen dari Rp 69,8 miliar menjadi Rp 78,4 miliar.

NICL juga mencatatkan nilai ekuitas Rp 106,7 miliar atau sebesar 4,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com