Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah Pagi Ini

Kompas.com - 19/08/2021, 09:47 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (19/8/2021). Demikian juga dengan mata uang merah putih yang negatif pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.18 WIB, IHSG berada pada level 6.056 atau turun 62,14 poin (1,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.118,15.

Sebanyak 115 saham melaju di zona hijau dan 283 saham di zona merah. Sedangkan 169 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 4,5 miliar saham.

Baca juga: Rilis Neraca Dagang Diproyeksikan Dorong Penguatan IHSG Hari Ini

Pagi ini bursa saham Asia juga negative dengan penurunan Indeks Nikkei 0,67 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 1,48 persen, Shanghai Komposit 0,93 persen, dan indeks Strait Times 1,09 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi yang mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG terkonsolidasi dan mencoba bertahan pada trend bullish jangka panjang dan Moving Average 50 hari serta 20 hari.

Chart pattern berpotensi membentuk pola head and shoulders yang dikonfirmasi apabila IHSG break out level support MA50 sebagai neckline. Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area middle oscillator.

“Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram yang menguat. Sehingga secara teknikal pergerakan IHSG masih akan tertahan dan berpotensi melemah menguji kembali level support MA20 dan MA50 dengan rentang pergerakan 6.068-6.179,” kata Lanjar dalam rekomendasinya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.12 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.400 per dollar AS, atau turun 28 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.372 per dollar AS.

Baca juga: Risalah Pertemuan The Fed Dirilis, Wall Street Ditutup Melemah

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, surplus neraca dagang RI bisa mendorong penguatan rupiah. Namun, rupiah masih dipengaruhi sentiment negative yakni ada munculnya potensi terjadinya tapering.

“Surplus neraca perdagangan RI bulan Juli yang di atas 2 milIar dollar AS mungkin bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini, karena pasar kembali mengantisipasi kemungkinan tapering di di akhir tahun,” ungkap Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS, dengan support di kisaran Rp 14.360 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com