Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Platform Ini, Pembudidaya Ikan Bisa Akses Pendanaan Hingga Penjualan

Kompas.com - 02/09/2021, 15:03 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi akuakultur yaitu eFishery meluncurkan aplikasi eFisheryKu yang merupakan sebuah platform yang dirancang khusus untuk pembudidaya ikan untuk mempermudah aktivitas budidaya mereka.

Lewat aplikasi ini, para nelayan atau pembudidaya ikan bisa melakukan berbagai aktivitas mulai dari pembelian pakan, akses untuk penjualan ikan dan mengetahui harga pasar, hingga pengajuan pendanaan

CEO dan juga Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah mengatakan, kehadiran aplikasi eFisheryKu adalah untuk mendampingi pembudidaya ikan dari awal hingga akhir proses budidaya.

Baca juga: Minat Bisnis Akuakultur? Simak 3 Program dari eFishery

"Saya paham bahwa pada prosesnya, ada banyak kendala yang dihadapi pembudidaya di lapangan. Misalnya soal sulitnya akses terhadap sarana produksi perikanan (saprodi) penunjang budidaya, akses terhadap pembiayaan dan manajemen keuangan, serta menentukan harga jual dan menyalurkan ikan hasil panen. Lewat aplikasi ini, kami mau menjawab kebutuhan tersebut," ujar Gibran dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Menurut dia, penggunaan aplikasi ini cukup mudah. Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasinya via Google Play Store, kemudian mendaftar dengan mengisi identitas diri.

Dari sisi keamanan, pihaknya menjamin transaksi yang dilakukan oleh para pembudidaya tetap aman dan terpercaya.

Selain itu, Gibran juga menjelaskan salah satu manfaat dari program yang ada dalam aplikasi tersebut, yaitu program Kabayan.

Baca juga: Soal IPO, Ini Kata CEO eFishery

Kabayan atau Kasih, Bayar Nanti, merupakan program dari eFishery, di mana pembudidaya ikan dapat membeli pakan dengan metode pembayaran paylater. Dibayar sesuai dengan kesepakatan bersama para pembudidaya dengan tenor 1-6 bulan.

Hal ini, kata dia, tentu memberikan keringanan dari sisi pengeluaran sebelum panen.

"Beli Pakan, Bayar Nanti, itu filosofi dari program Kabayan. Beli pakan dari rumah atau kolam, bayar nanti ketika panen. Pembudidaya ikan dapat bertransaksi di mana saja tanpa perlu repot bolak-balik ke agen untuk melakukan pemesanan. Cukup lewat aplikasi eFisheryKu," jelas Gibran.

Selanjutnya terkait permodalan bagi pembudidaya, eFisheryKu memberikan akses ke lembaga keuangan baik perbankan maupun fintech.

Gibran menyebutkan, saat ini sudah ada lebih dari 13.000 pembudidaya yang bergabung bersama eFishery. Lebih dari sepertiganya telah dijembatani ke sejumlah lembaga keuangan untuk mendapatkan akses permodalan dengan total pembiayaan yang telah disetujui hampir Rp 200 miliar.

Baca juga: Gandeng Baba Rafi, EFishery Kembangkan Digitalisasi Tambak Udang Vaname

Dalam waktu dekat, eFisheryKu juga akan memiliki fitur penting yang tak kalah menarik dan akan segera dirilis yaitu Jual Ikan. Di sini pembudidaya ikan dapat menjual ikan hasil budidaya mereka melalui sistem lelang.

Selain itu ada pula sistem feedback yang memudahkan pembudidaya ikan untuk bisa meningkatkan kualitas budidayanya agar semakin mengikuti kebutuhan pasar.

"Kemudian ada menu 'Cerita Fishery'. Ini lebih kepada informasi seputar budidaya terkini untuk meningkatkan wawasan pembudidaya dalam berbudidaya. Kami juga menyediakan fitur 'Pencatatan Budidaya' untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran para pembudidaya ikan, sehingga lebih rapi, rinci, dan terkontrol," beber Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Whats New
KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com