Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan KCIC soal Keterlambatan Setoran Modal Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 03/09/2021, 21:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI (Persero) menyebutkan bahwa Indonesia belum menyetor modal awal senilai Rp 4,3 triliun terkait proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung. Seharusnya setoran modal awal itu sudah dilakukan pada Desember 2020.

Sehingga, hingga saat ini management KCIC sedang bernegosiasi dengan konsorsium High Speed Railway Contractors Consortium (HSRCC) sebagai salah satu konsorsium dari China yang membangun proyek kereta cepat tersebut.

Menanggapi hal itu, Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menjelaskan mengenai persoalan modal awal yang belum disetor oleh Indonesia, saat ini masih menjadi pembahasan di tingkat kementerian terkait dan BUMN Sponsor.

Baca juga: PT KAI Sebut RI Belum Bayar Modal Awal Proyek Kereta Cepat Rp 4,3 Triliun ke China

Empat sponsor BUMN tersebut adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PTPN VIII, serta pemberian pinjaman atau lender yakni China Development Bank (CDB).

“Keterlambatan setoran modal tidak menghentikan penyelenggaraan readiness to operation serta akselerasi pembangunan. Adapun berbagai langkah-langkah yang mendukung kesiapan operasi tetap berjalan secara simultan,” ujar Mirza saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/9/2021).

Mirza mengatakan akibat keterlambatan tersebut, salah satu konsekuensi yang mungkin terjadi adalah BUMN dari China sebagai salah satu sponsor akan menunda setoran modal.

“Kondisi ini nantinya akan berdampak kepada drawdown pendanaan dari lender. Untuk itu, diskusi pemerintah dilakukan secara intensif agar keputusan terkait setoran kekurangan base equity stakeholder Indonesia dapat segera diambil,” sambungnya.

Dia juga menambahkan berkaitan dengan pembengkakan biaya (cost overrun) dan negosiasi menjadi pembahasan pemerintah Indonesia dan BUMN sponsor, cost overrun itu terjadi lantaran digunakan untuk pengadaan lahan, pekerjaan relokasi fasos/fasum, pekerjaan variation order, financing cost, dan pekerjaan lain yang memang harus dilakukan untuk kebutuhan proyek.

Baca juga: Ini Instruksi Luhut soal Masalah Bengkaknya Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Saat ini, KCIC sedang mempersiapkan langkah dan strategi untuk menekan pembengkakan biaya tersebut diantaranya yakni mengubah skema operation maintenance readiness. Dalam hal ini, SDM operation & maintenance akan menggunakan sebagian besar pegawai PT KAI yang berpengalaman.

Dia bilang, KCIC akan memprioritaskan penyelenggaraan pelatihan secara daring di Indonesia sehingga bisa menghemat biaya pelatihan dan OM readiness lainnya. Adapun perseroan juga nantinya akan melakukan negosiasi facility agreement dengan lender dan kontraktor terkait beberapa isu biaya proyek.

Sebagai informasi, dalam mengerjakan proyek kereta cepat itu budget awalnya yakni senilai 6,07 miliar dollar AS. Rinciannya, sekitar 4,8 miliar dollar AS adalah biaya konstruksi atau EPC. Sementara itu, 1,3 miliar dollar AS adalah biaya non-EPC.

Namun, estimasi yang di buat pada November 2020 ternyata biaya tersebut meningkat menjadi 8,6 miliar dollar AS. Selanjutnya, berdasarkan kajian yang melibatkan konsultan pun memperkirakan biaya proyek itu akan kembali naik mencapai 9 miliar dollar AS dan terakhir berkonsultasi di mana proyek itu pun naik menjadi 11 miliar dollar AS.

Hal itu lantaran adanya perubahan biaya dan harga, serta adanya penundaan lantaran pembebasan lahan. Artinya, cost overrun yang terjadi dengan skenario tersebut adalah sekitar 3,8 miliar dollar AS hingga 4,9 miliar dollar AS. (Venny Suryanto| Handoyo)

Baca juga: November 2022, Jokowi Akan Ajak Xi Jinping Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Indonesia terlambat setor modal untuk proyek Kereta Cepat, begini penjelasan KCIC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com