Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jual Reksadana? Ini Waktu yang Paling Tepat

Kompas.com - 12/09/2021, 10:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Saat kepepet butuh uang tunai segera, tetapi nihil dana darurat atau tabungan, salah satu solusinya adalah menarik dana investasi. Ini dapat dilakukan untuk menghindari utang.

Di sinilah pentingnya investasi pada instrumen yang mudah dicairkan. Selain emas maupun deposito, reksadana sangat gampang dijual lagi ketika mendesak perlu dana segar.

Reksadana adalah instrumen investasi yang dapat ditarik dananya atau dijual kapan saja. Tidak ada denda atau penalti.

Namun tidak asal main jual reksadana. Perlu pertimbangan maupun strategi sehingga menjual reksadana di waktu yang tepat.

Berikut waktu yang tepat menjual reksadana, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Pengelolaan reksadana berubah

Reksadana adalah suatu instrumen investasi, di mana pengelolaan dananya dipercayakan pada Manajer Investasi (MI) yang sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelum memulai investasi reksadana, kamu pasti akan membaca prospektus reksadana dan fund fact sheet. Prospektus reksadana adalah informasi detail tentang sebuah produk reksadana.

Sedangkan fund fact sheet adalah laporan bulanan berisi kinerja produk reksadana. Kedua dokumen ini meyakinkan kamu untuk investasi di sebuah produk reksadana.

Namun ternyata terjadi perubahan di tengah jalan. Misalnya, reksadana saham yang investasinya ditempatkan pada saham.

Sebelumnya, pengelolaan dana oleh manajer investasi dialokasikan ke saham-saham consumer goods. Tetapi melihat perkembangan situasi dan kondisi perekonomian terkini, harga komoditas mulai naik, sehingga manajer investasi akan mengalihkan pengelolaannya ke saham komoditas.

Apabila perubahan tersebut sesuai dengan yang kamu inginkan, investasi reksadana saham bisa lanjut dengan menambah dana atau top up investasi. Namun jika itu bukan yang diharapkan, kamu dapat mengambil keputusan menjual reksadana tersebut.

2. Kinerja reksadana longsor terus

Diperhatikan kinerja reksadana pilihanmu tidak membuahkan hasil. Malah terlihat turun terus dari waktu ke waktu, sehingga modal terkikis habis karena menderita kerugian.

Saat kinerja reksadana tidak memiliki prospek kenaikan, bahkan setelah kamu melakukan analisis, bisa dijadikan pertimbangan untuk menjualnya. Tidak perlu bertahan dan menyimpan uang untuk produk yang tidak memberi keuntungan.

Selanjutnya, menempatkan uang hasil penjualan reksadana ke produk reksadana lain yang berpotensi memberi cuan. Sebab seseorang melakukan investasi dengan tujuan mengembangkan atau melipatgandakan uang, bukan menangguk rugi berkepanjangan.

3. Beralih ke instrumen investasi lain

Kamu memilih reksadana karena investasi ini dinilai aman. Namun seiring berjalannya waktu, kamu belajar mengenai instrumen investasi selain reksadana.

Nyali pun lebih berani karena ingin menikmati untung lebih besar. Walhasil, ingin berpindah ke lain hati. Investasi di instrumen lain.

Namun karena keterbatasan modal, tidak ada anggaran untuk diversifikasi investasi. Cara yang bisa kamu lakukan adalah menjual reksadana dan mengalihkannya ke instrumen yang kamu inginkan dengan harapan dapat mencapai tujuan tersebut.

Baca Juga: Cara Menghitung Keuntungan Reksadana, Lengkap dengan Contoh

Waktu yang Tepat Menjual Reksadana

Kalau mau cepat menjual atau mencairkan reksadana waktu yang paling tepat adalah pada hari kerja sebelum pukul 13.00 WIB. Ini sudah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bila investor menjual reksadana sebelum pukul 13.00 WIB, maka akan diproses di hari yang sama. Tetapi bila transaksi dilakukan setelah pukul 13.00, maka akan diproses keesokan harinya.

Setelah order transaksi penjualan diproses, uang kamu tidak langsung masuk rekening. Perlu waktu untuk ditransfer.

Pembayaran dana hasil penjualan oleh Manajer Investasi harus dilakukan segera mungkin. Paling lambat 7 hari kerja bursa sejak transaksi penjualan berhasil (tidak termasuk hari libur, Sabtu dan Minggu).

Biasanya, dana akan ditransfer ke rekening bank atas nama investor sekitar 2-3 hari kerja sejak transaksi penjualan berhasil. Pencairan reksadana bisa cepat atau lama tergantung beberapa faktor. Di antaranya:

• Ketersediaan kas dalam alokasi asset dari masing-masing produk reksadana
• Pencairan reksadana secara bersamaan oleh banyak investor, sehingga menyebabkan proses pencairan lebih lama
• Investor mencairkan dana dalam nominal yang besar.

Pertimbangkan dengan Matang Sebelum Jual Reksadana

Investasi memang sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang agar hasilnya maksimal. Namun jika sudah tidak sesuai dengan gaya dan tujuan investasimu, untuk apa lagi dipertahankan.

Pastikan sebelum menjual reksadana, kamu sudah mempertimbangkannya dengan matang. Tidak gegabah karena mengikuti nafsu sesaat atau ikut-ikutan investasi di instrumen yang sedang kekinian.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com