Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat dan Tri Resmi Merger, Simak Analisis Saham ISAT

Kompas.com - 17/09/2021, 10:19 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ooredoo Q.P.S.C. (Ooredoo) dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) resmi merger, dengan nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Hal ini otomatis turut menggabungkan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo/ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).

Dengan penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi ini, diprediksi akan mengerek saham ISAT.

Baca juga: Sejarah Indosat: BUMN yang Dijual ke Singapura di Era Megawati

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, sejak terdengar isu merger pada Desember tahun lalu, harga saham ISAT sudah bergerak naik dari sekitar harga Rp 2.500-an per saham ke posisi saat ini di level Rp 6.800-an per saham.

“Jika diamati secara teknikal, harga saham ISAT masih berpeluang naik setelah berhasil menembus ke atas resisten 7.500, dengan potensi kisaran resisten selanjutnya di 8.700-8.900,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Menurut Ariston, penggabungan ini meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat posisi nomor dua ISAT, meskipun masih jauh di bawah Telkomsel.

Dia juga mengatakan, dengan penambahan pasar, profit juga akan bertambah.

Sementara itu, performa keuangan ISAT di dua kuartal terakhir juga membaik. Pendapatan dari bisnis seluler dan data menunjukkan kenaikan, mengalami kenaikan sekitar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Indosat dan Tri Resmi Merger Jadi Indosat Ooredoo Hutchison

“ISAT juga berhasil menjual Towernya di kuartal kedua sehingga menambah kasnya yang bisa digunakan untuk ekspansi ke depan,” tambah dia.

Di sisi lain, Ariston juga menilai adanya peluang di industry pasar teknologi untuk berkembang saat ini yang terbukti dari minat pasar yang tinggi dalam menyambut kehadiran perusahaan-perusahaan teknologi.

Ini terbukti dari beberapa saham yang mengalami over subscribe atau kelebihan permintaan.

“Soal IPO saham teknologi belakangan ini cukup bagus ya dalam artian, harga selalu naik pasca IPO meskipun hanya sehari. Saham-saham tech baru selalu mendapat sambutan baik dari pasar, selalu over subscribe. Di masa pandemi, perusahaan teknologi mendapatkan pasar baru,” kata dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com