Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jagung Tinggi saat Stok Mencukupi, Ini Dalih Kementan

Kompas.com - 20/09/2021, 18:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peternak mengeluhkan mahalnya harga jagung untuk pakan ternak yang melebihi Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah Rp 4.500 per kilogram. Padahal Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim stok jagung cukup.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengakui adanya disparitas harga jagung untuk pakan ternak antara HAP yang ditetapkan Kementerian Perdagangan dengan realitas di pasaran.

Menurutnya, perlu penyesuaian antara pengusaha pakan dengan peternak terkait harga pakan.

Baca juga: Dilema Impor Jagung: Peternak Senang, Petani Meradang

 

Ia bilang, peternak rakyat paling dirugikan karena biaya produksi yang membengkak namun telur tak bisa dijual di atas Harga Pokok Produksi (HPP).

"Sebenarnya permasalahan utama adalah bagaimana menyinkronkan persoalan antara pengusaha pakan baik besar maupun kecil, terhadap peternak-peternak rumahan yang memang dalam hal ini sangat dirugikan," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (20/9/2021).

Distribusi Jagung Tak Merata

Harvick menyatakan, stok jagung dalam negeri pada dasarnya cukup, bahkan untuk kebutuhan pakan ternak. Hanya saja terjadi persoalan distribusi yang tidak merata sehingga di sejumlah daerah mengalami kenaikan harga yang tinggi.

"Ketersediaan sebenarnya sustain, stabil, dan ada. Cuma bagaimana membuat kondisi bahan pokok ini sampai ke peternak dengan masif dan tidak ada pelanggaran di lapangan," kata dia.

Ia pun menekankan, dari sisi pasokan jagung sangat mencukupi bahkan hingga akhir tahun, namun memang perlu upaya untuk bisa membuat harga di lapangan menjadi lebih stabil dan kondusif. Menurutnya, hal ini perlu peran dari semua pihak, terutama pengusaha pakan.

"Stok buffer kami cukup, bahkan lebih untuk tahun ini. Cuma memang bagaimana membuat situasi ini stabil dan kondusif. Ini kami perlu dukungan sama-sama dari Komisi IV untuk mengingatkan pengusaha pakan kita," kata Harvick.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi menambahkan, saat ini stok jagung dalam kondisi aman. Kementan mencatat, hingga minggu kedua September 2021, stok jagung ada sebanyak 2,3 juta ton.

Baca juga: Asosiasi Peternak Ayam Sebut Jokowi Setuju RI Buka Keran Impor Jagung

Stok tersebut, tersebar di Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) sebanyak 722.000 ton, di pengepul 744.000 ton, di agen 423.000 ton, serta sisanya 411.000 ton ada di usaha lain, eceran, dan di rumah tangga.

"Jadi total stok jagung itu ada sekitar 2,3 juta ton," ungkapnya.

Ia mengatakan, memang saat ini terjadi disparitas harga yang cukup tinggi antara HAP yang sebesar Rp4.500 per kilogram dengan harga di pasaran yang kini mencapai sekitar Rp 5.500-Rp 6.000 per kilogram. Jadi ada selisih lebih dari Rp 1.000 per kilogram.

Selain itu, posisi panen jagung juga tak merata di seluruh daerah Indonesia, lantaran panen terjadi secara musiman dengan sebaran waktu panen yang tidak merata. Hal ini membuat stok jagung tak merata di setiap daerah.

Tak hanya itu, petani rakyat menjadi pihak yang paling dirugikan karena memang adanya ketimpangan antara peternak rakyat yang tidak mampu membeli jagung dalam jumlah besar dari pertani, dibandingkan kemampuan perusahaan pakan ternak besar.

"Petani kan inginnya cash and carry, peternak inginnya tunda dulu dan sebagainya. Itu menjadi kendala untuk akses jagung oleh peternak-peternak kecil," kata Suwandi.

Sorotan Presiden

Sebelumnya, persoalan mahalnya jagung untuk pakan ternak ini telah menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia meminta kepada jajarannya, khususnya Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan agar harga jagung sebagai pakan ternak menjadi Rp 4.500 per kilogram.

Lantaran dengan harga jagung di pasaran sebesar Rp 6.000 per kilogram merugikan para peternak unggas, khususnya ayam petelur. Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan perwakilan asosiasi peternak di Istana Negara, Rabu (15/9/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Whats New
Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Whats New
PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

Whats New
Kemenaker: Pengusaha Telat Bayar THR Kena Denda 5 Persen

Kemenaker: Pengusaha Telat Bayar THR Kena Denda 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com