Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Per 20 September 2021, Realisasi KUR Pertanian Capai Rp 56,3 Triliun

Kompas.com - 21/09/2021, 10:00 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Per 20 September 2021, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merealisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian sebesar Rp 56,3 triliun.

Jumlah tersebut setara 80,48 persen dari target realisasi KUR tahun ini, yaitu Rp 70 triliun.

Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan Indah Megahwati memaparkan, KUR Pertanian dibagi menjadi beberapa klaster, antara lain klaster padi, jagung, hortikultura, peternakan, dan tanaman pangan.

Dari total target realisasi KUR Pertanian 2021 yang sebesar Rp 70 triliun tersebut, Kementan menganggarkan Rp 26,81 triliun untuk klaster tanaman pangan, Rp 7,84 triliun untuk  hortikultura, Rp 20,28 triliun untuk perkebunan, dan Rp 15,05 triliun untuk peternakan.

Baca juga: Menko Airlangga: Anggaran KUR Naik Jadi Rp 285 Triliun, Bunganya 3 Persen

Indah menyebutkan, per 20 September, realisasi KUR Pertanian klaster tanaman pangan sudah mencapai Rp 14,82 triliun dengan 557.943 debitur.

Adapun realisasi KUR Pertanian klaster hortikultura telah mencapai Rp 7,01 triliun dengan 250.535 debitur dan klaster perkebunan mencapai Rp 19,88 triliun dengan 449.634 debitur.

Sementara itu, realisasi KUR Pertanian klaster peternakan mencapai Rp 10,42 triliun dengan 310.119 debitur.

Lebih lanjut, Indah menjelaskan, KUR Pertanian sebesar Rp 3,53 triliun telah disalurkan untuk klaster kombinasi dengan total 141.742 debitur.

Selain itu, dipaparkan Indah, jumlah kredit untuk jasa pertanian mencapai Rp 653,56 miliar dengan 20.887 debitur.

Baca juga: Ini Strategi Kementan Antisipasi Musim Hujan yang Diprediksi Tiba Lebih Cepat

“Dengan KUR kita akan memiliki keuntungan yang berlipat,” kata Indah, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Senada dengan Indah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, KUR Pertanian adalah penyelamat negeri di tengah pandemi Covid-19.

“Dengan KUR roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini," ujar Mentan SYL.

Menurutnya, serapan KUR Pertanian yang sudah lebih dari 80 persen dari target merupakan hal yang menggembirakan.

Sebab, besarnya realisasi KUR Pertanian menandakan petani semakin mudah terhubung dengan perbankan yang selama ini menjadi kendala bagi mereka.

Mentan SYL berharap, semua stakeholder dapat bekerja keras agar KUR Pertanian bisa terus diserap oleh petani.

Baca juga: Jokowi Tambah Anggaran KUR Jadi Rp 285 Triliun

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil menambahkan, KUR Pertanian merupakan penyangga ekonomi keluarga dan ekonomi dasar di semua daerah.

Menurutnya, KUR Pertanian mampu mendorong petani agar jadi kekuatan pemerintah dalam upaya keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19.

"KUR adalah kebijakan pemerintah. KUR itu dana bank dengan bunga yang disubsidi pemerintah. Gunakan KUR karena dia adalah fasilitas negara,” kata Ali Jamil.

Ia memaparkan, KUR Pertanian menjadi penting karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum cukup untuk mendanai kebutuhan semua petani.

Di sisi lain, KUR Pertanian, kata Ali Jamil, menjadi sumber penandaan di luar APBN yang mampu menggairahkan sektor pertanian.

Ia berharap, penyerapan KUR Pertanian di seluruh daerah dapat terus didorong untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com