Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Penting Soal Krisis Raksasa Properti China Evergrande

Kompas.com - 21/09/2021, 11:26 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN

Fitch dan Moody's telah menurunkan peringkat kredit obligasi Evergrande akibat masalah likuiditas yang dihadapi perusahaan.

"Kami melihat gagal bayar sangat mungkin terjadi," tulis Fitch di dalam laporan mereka.

Masalah Evergrande pun turut membuat khawatir investor China secara keseluruhan.

Indeks saham Hang Seng pada perdagangan Senin (20/9/2021) kemarin mengalami koreksi sebesar 3,3 persen.

Koreksi tersebut merupakan yang terdalam sejak dua bulan terakhir.
Saham perbankan, asuransi, dan perusahaan real estate lain terdampak sentimen krisis Evergrande tersebut.

Apa yang Terjadi Berikutnya?

Analis memperkiraekan, pemerintah China bakal melakukan intervensi untuk membatasi risiko Evergrande mengalami gagal bayar.

Selain itu, otoritas juga akan melakukan pengawasan secara ketat.

Pekan lalu, Juru Bicara Biro Nasional Statistik China Fu Linghui mengakui keberadaan masalah di beberapa perusahaan real estate besar.

Baca juga: Ketika Utang RI Separuh Lebih dari Total Nilai Aset Negara

Namun demikian, Fu tidak secara langsung menyebut nama Evergrande. Di sisi lain ia mengatakan, kondisi pasar real estate sedang stabil namun dampak dari masalah yang terhadi akhir-akhir ini terhadap perkembangan industri secara keseluruhan harus diawasi.

Pihak Capital Economics memproyeksi, bank sentral China, People Bank of China (PBoC), bakal turut serta memberi bantuan likuiditas.

Selasa lalu, Bloomberg mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa regulator telah meminta firma hukum internasional King & Wood Mallesons, di antara penasihat lainnya, untuk memeriksa keuangan Evergrande.

Namun, King & Wood Mallesons menolak berkomentar.

Menurut laporan itu, para pejabat di provinsi asal Evergrande, Guangdong, telah menolak permintaan dana talangan dari pendiri perusahaan tersebut. Pihak berwenang Guangdong dan Evergrande tidak menanggapi permintaan komentar.

Beberapa pihak pun menilai proses penyelamatan Evergrande sudah terlalu terlambat.

Masalah keuangan Evergrande telah secara luas dijuluki oleh media China sebagai 'lubang hitam besar', menyiratkan bahwa tidak ada jumlah uang yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami pada akhirnya berharap bahwa pemerintah akan campur tangan dalam kasus Evergrande, karena tidak akan membiarkan default perusahaan menyebar ke sistem perbankan," kata Bekink.

Baca juga: Ini Upaya Waskita Keluar dari Tekanan Utang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com