Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Belanja Online Naik Saat PPKM, Layanan GoSend Instant Tumbuh 40 Persen

Kompas.com - 24/09/2021, 13:51 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - GoSend, layanan logistik dalam ekosistem Gojek, mencatat pertumbuhan positif selama masa pandemi Covid-19, khususnya saat pemberlakukan kebijakan PPKM. Hal ini seiring dengan gaya hidup masyarakat yang beralih ke belanja online.

Head of Logistic Gojek Steven Halim mengatakan selama periode Juni-Juli 2021, pada layanan GoSend Instan tercatat tumbuh signifikan hingga 40 persen.

“Saat ini, GoSend Instant tercatat paling populer dan banyak digunakan oleh pelanggan di masa PPKM, dengan pertumbuhan 40 persen di bulan Juni-Juli 2021,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Gojek Gelontorkan Rp 125 Miliar untuk Bantu Mitra Driver Selama Pandemi Covid-19

Menurut Steven, pertumbuhan GoSend Instant salah satunya didorong karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat melalui kebijakan PPKM. Kondisi itu jutsru membuat masyarakat semakin memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia bilang, tren belanja online oleh masyarakat turut berimbas langsung pada meningkatnya frekuensi pengiriman dan penerimaan paket. Sehingga, kecepatan pengantaran paket pun menjadi sangat penting.

Oleh sebab itu, lewat inisiatif #CepetanGoSendInstant, Gojek memastikan pengiriman on-demand melalui GoSend Instant untuk jarak terjauh yaitu 40 kilometer dapat diselesaikan dalam waktu maksimum 2 jam setelah penjemputan atau pick up.

“Dewasa ini, menunggu kedatangan paket telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari masyarakat. Kebiasaan baru inilah yang menjadi fokus inisiatif terbaru kami, #CepetanGoSendInstant, untuk mengurangi lika-liku kedatangan paket yang kerap tidak pasti,” jelas Steven.

Selain kecepatan pengiriman, lanjutnya, layanan GoSend Instan juga hadir selama 24 jam alias tanpa batasan waktu. Steven mengklaim, GoSend Instant mampu mengatasi kendala yang saat ini tengah dihadapi layanan logistik yaitu jarak dan waktu.

Ia menyebutnya, sepanjang kuartal I-2021, sebanyak 80 persen pemesanan GoSend Instant dapat di pick up dalam kurun waktu 12 menit. Selain itu, 90 persen pengantaran GoSend Instant diselesaikan sekitar 60 menit.

Baca juga: Soal Wacana IPO Setelah Merger dengan Gojek, Ini Penjelasan Tokopedia

“Dengan demikian, pelanggan tidak perlu lagi menunggu lama untuk mendapatkan kiriman mereka,” imbuh dia.

Tak hanya itu, GoSend pun secara berkala menawarkan promo menarik bagi para pengguna untuk memenuhi kebutuhan belanja online dan pengiriman barang.

Lewat kampanye #CepetanGoSendInstant pelanggan bisa mendapatkan promo diskon hingga Rp150.000 untuk pengantaran GoSend Instant dengan menuliskan kode voucher HEMAT, yang berlaku hingga akhir Oktober 2021.

Menurut Steven, inisiatif #CepetanGoSendInstant tidak hanya menjadi andalan para pelanggan individu, tetapi juga para social sellers atau penjual online, baik yang terintegrasi dengan layanan e-commerce maupun media sosial.

Saat ini layanan GoSend Instant tersedia di 75 kota, sehingga diharapkan bisa dimanfaatkan banyak pengguna. Terutama bagi social seller yang merupakan pelaku UMKM untuk mendukung pengembangan usaha di tengah masa pandemi Covid-19.

"GoSend turut memberikan berbagai upaya komprehensif untuk membantu UMKM dan bisnis lokal agar tetap tangguh dan mempertahankan pertumbuhan di masa penuh tantangan ini,” kata Steven.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com