Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Bisnis Luhut, Menteri Jokowi yang Kaya Raya dari Batubara

Kompas.com - Diperbarui 25/09/2021, 05:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjadi perbincangan hangat setelah ia melaporkan Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya.

Keduanya disangka telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik, pemberitaan bohong, dan atau menyebarkan fitnah terkait tambang di Blok Wabu, Papua.

Laporan terhadap keduanya ini buntut dari konten video yang diunggah di Youtube berjudul "Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!".

Laporan ini diterima dengan nomor STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, 22 September 2021.

Baca juga: Profil Kekayaan Puan Maharani, Cucu Soekarno yang Jadi Juragan Tanah

Tak hanya pidana, Luhut juga mengajukan gugatan perdata terhadap Haris dan Fatia. Luhut menggugat keduanya sebesar Rp 100 miliar atas pencemaran nama baik.

Dalam percakapan di video tersebut, disebut bahwa PT Tobacom Del Mandiri, anak usaha PT Toba Sejahtera Group terlibat dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua, tepatnya di Blok Wabu. Luhut sendiri adalah pemegang saham di Toba Sejahtera Group.

Bisnis batubara Luhut

Luhut selama ini dikenal sebagai pejabat tinggi negara yang lekat dengan bisnis batubara. Sosok Luhut kerap dikaitkan dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, perusahaan yang belakangan berganti nama menjadi PT TBS Energi Utama Tbk. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan energi ini memiliki kode emiten TOBA.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Jumat (24/9/2021), Luhut pernah menjadi pemegang saham mayoritas PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Kepemilikan Luhut di perusahaan itu dilakukan melalui PT Toba Sejahtera.

Baca juga: BUMN PTPN: Punya Lahan Luas, Korupsi, Terbelit Utang Rp 43 Triliun

PT Toba Sejahtera merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia pada 6 Agustus 2004, dan saat ini bergerak di sektor pertambangan, energi, perkebunan dan properti.

Namun kemudian Luhut menjual sahamnya ke perusahaan asal Singapura Highland Strategic Holding Pte. Ltd.

Luhut sendiri mengaku sudah lama tak mengurusi bisnis TOBA setelah dirinya masuk ke pemerintahan. Purnawirawan jenderal bintang empat itu diketahui memiliki 99,98 persen saham Grup PT Toba Sejahtra.

Usai penjualan saham milik Luhut tersebut, masih menurut laman resmi perusahaan, struktur kepemilikan saham TOBA berubah. Saham mayoritas dimiliki oleh Highland Strategic Holdings Pte. Ltd dengan porsi 61,79 persen.

Baca juga: Jadi Juragan Tanah di Solo, Ini Deretan Properti Milik Presiden Jokowi

Pemegang saham terbesar kedua adalah perusahaan investasi Bintang Bara BV sebesar 10 persen. Berikutnya adalah PT Toba Sejahtera sebesar 10 persen.

Pemegang saham lainnya yakni PT Sinergi Sukses Utama sebesar 5,1 persen, dan terakhir PT Bara Makmur Abadi sebesar 6,25 persen.

Keponakan Luhut jadi Direktur TOBA

Keterkaitan Luhut dengan TOBA masih bisa dilihat dari struktur direksi perusahaan. Ada nama Pandu Patria Sjahrir yang menjabat sebagai Wakil Direktur Utama. Pandu Patria Sjahrir tak lain adalah keponakan Luhut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com