Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM: Produk UMKM yang Berbasis di Cirebon Punya Potensi Pasar Ekspor

Kompas.com - 25/09/2021, 17:19 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan sejumlah produk unggulan UMKM yang berbasis di Cirebon memiliki pasar yang potensial, bahkan hingga ke mancanegara.

Produk-produk yang dimaksud adalah buatan UMKM dari desa Bakung Kidul, Jamblang, Cirebon yang meliputi rotan, hasil budidaya jangkrik, dan tape Bakung.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, mengatakan, Cirebon sejak dulu dikenal sebagai penghasil produk rotan berkualitas. Sekitar 80 persen produk rotan yang dieskpor berasal dari Cirebon, dimana Desa Bakung Kidul menjadi salah satu desa penyuplai produk rotan.

Baca juga: Ini Faktor yang Membuat UMKM Tak Bisa Tumbuh

"Pasar untuk industri olahan rotan memang luar biasa, nanti kita bisa hubungkan dengan ekosistem yang saat ini sudah kita bangun melalui Smesco. Mudah-mudahan dengan sinergi bersama bisa mendukung pengembangan UMKM di sini," kata Arif Rahman Hakim dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).

Arif berharap agar produsen rotan dari wilayah ini dapat mendaftarkan diri di Aplikasi Bela Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).

Dengan teregistrasi dalam aplikasi ini, kesempatan UMKM untuk memasarkan produknya untuk memenuhi kebutuhan belanja pemerintah cukup besar.

Di saat yang sama saat ini juga telah tersedia Pasar Digital (PaDi) untuk UMKM yang digagas oleh Kementerian BUMN. Melalui PaDi ini UMKM juga bisa menawarkan produk-produknya kepada BUMN .

"Jadi kan pemerintah dan BUMN punya kewajiban membeli produk UMKM melalui laman LKPP dan PaDi, jadi saya harap bapak - ibu bisa masuk ke situ agar bisa memperluas pemasaran. Mudah - mudahan ini bisa dimanfaatkan. Untuk perluasan pemasaran khusus untuk ekspor kita bisa fasilitasi lewat Smesco agar ada pendampingan," papar Arif.

Arif Rahman Hakim juga mengapresiasi inovasi usaha yang dilakukan oleh kelompok UMKM di desa Bakung Kidul tersebut, lantaran dapat membaca peluang usaha dengan sangat baik yaitu dengan membuat usaha budidaya jangkrik.

Diketahui jangkrik menjadi salah satu komoditas unggulan yang memiliki demand yang sangat tinggi. Namun jumlah produsen secara nasional sangat terbatas.

Baca juga: Teten Masduki Janji Akan Penuhi Tuntutan Asosiasi UMKM

Akibatnya permintaan yang tinggi tersebut kerap tidak sebanding dengan pasokan yang ada.

Menurutnya inisiasi dari Kuwu Desa Bakung Kidul dengan budidaya jangkrik dan menjadikan sebagai bahan pangan olahan, akan membuka kesempatan bagi UMKM di wilayahnya tumbuh lebih agresif.

Terlebih dari sisi permintaan jangkrik hidup untuk pakan ikan hias, burung dan lainnya di Jawa saja sangat tinggi.

Dari dua jenis bisnis UMKM yang banyak dikembangkan di Desa tersebut, Arif Rahman Hakim menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan usaha agar dari Desa tersebut muncul UMKM Champion yang bisa menembus pasar ekspor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com