JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani buka-bukaan mengenai rencana perseroan terkait bisnis gula.
Dia menegaskan bahwa ketahanan gula konsumsi nasional menjadi salah satu fokus utama bagi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
Berbagai langkah ditempuh untuk menjawab tantangan ini, melalui transformasi perusahaan terutama dalam menjalankan bisnis gula.
Baca juga: PTPN Group Tak Lagi Rugi, Ini Komentar Stafsus Erick Thohir
Ia juga sempat menghadiri sebuah webinar yang digelar Pusat Kajian Kebijakan Pertanian UGM terkait bisnis gula di Indonesia.
Abdul Ghani mengatakan, produksi gula nasional sejak 1930 sampai dengan 2020, cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini perlu diperbaiki, sehingga negara tidak tergantung pada gula impor.
“Kami sangat miris melihat perkembangan industri gula, sejak tahun 1930 yang terjadi adalah penurunan produktivitas,” ujanya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (25/9/2021).
“Kami berdiskusi dengan para pakar dan kami sepakat bahwa PTPN harus menjadi backbone kemandirian gula nasional,” papar Abdul Ghani.
Baca juga: BUMN Pengelola Kebun Tebu Bergabung, Bentuk PT Sinergi Gula Nusantara
Menjawab permasalahan tersebut, Holding PTPN mengambil langkah cepat dan terukur dengan melihat semua peluang yang ada.
Selain itu, kata Ghani, Holding Perkebunan akan mengurangi risiko-risiko yang berpotensi muncul sehingga tujuan utama tranformasi bisnis gula tetap tercapai.
“Adapun empat tujuan utama trasformasi bisnis gula PTPN yakni mewujudkan kemandirian gula konsumsi, mengurangi impor gula, meningkatkan kesejahteran petani dan menjaga stabilitas harga gula ritel,” jelas Abdul Ghani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.