Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Jenis Strategi Investasi, Apa Itu Dollar Cost Averaging?

Kompas.com - 27/09/2021, 14:48 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu strategi investasi di pasar modal yang kerap digunakan untuk bisa mendapatkan untung atau return adalah dollar cost averaging (DCA).

Sebenarnya, tidak ada yang benar-benar bisa memberikan prediksi atau menebak secara akurat pergerakan pasar modal. Sehingga, dalam melakukan investasi, dibutuhkan strategi, tak semudah membeli di harga rendah dan menjual di harga tinggi.

Bagi investor pemula, salah satu penghambat untuk melakukan investasi yakni memahami kapan harus memulai dan kapan harus menjual.

Untuk itu, strategi investasi dollar cost averaging ini bisa dikatakan merupakan solusi bagi para investor pemula.

Namun sebenarnya, apa itu dollar cost averaging (DCA)?

Dikutip dari Business Insider, strategi dollar cost averaging merupakan salah satu strategi investasi yang digunakan untuk mengelola risiko dan imbal hasil.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pasar modal sulit untuk diprediksi dan sulit dipahami bagi pemula yang baru akan memulai investasi.

Baca juga: Antisipasi Keputusan The Fed, Manajer Investasi Ubah Racikan Portofolio Aset Investasi

Sehingga, alih-alih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan investasi, dollar cost averaging adalah cara bagi investor pemula untuk memulai dengan menabung secara rutin.

Pengertian Dollar Cost Averaging

Dollar cost averaging adalah proses untuk menyebarkan transaksi investasi dengan memasukkan jumlah dana yang sama dalam beberapa waktu, alih-alih melakukan investasi dalam satu waktu sekaligus.

Sehingga bisa dikatakan, dengan dollar cost averaging, investor membagi porsi investasi secara rutin setiap bulan.

Dikutip dari Investopedia, dengan strategi investasi dollar cost averaging, Anda membeli sebuah aset untuk investasi secara rutin tanpa memandang harga aset tersebut.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap investasi keseluruhan aset investasi Anda?

Dampaknya, strategi ini menghilangkah banyak mengurangi pekerjaan terkait dengan perhitungan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar dan membeli sebuah aset dengan harga terbaik.

Baca juga: Cara Buka Rekening Saham, Syarat Dokumen dan Daftar Sekuritas yang Berlisensi OJK

Cara Kerja Dollar Cost Averaging

Forbes menjelaskan, lewat dollar cost averaging, investor menghilangkan emosi dari investasi dengan membeli sejumlah kecil aset dalam jumlah yang sama secara teratur, misalnya secara bulanan atau mingguan.

Artinya, ketika Anda membeli saham, dengan dollar cost averaging, Anda membeli dalam jumlah yang lebih sedikit ketika harga tinggi dan dalam jumlah yang lebih banyak ketika harga rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com