Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos OJK: Tren Restrukturisasi Kredit Terus Menurun

Kompas.com - 14/10/2021, 12:12 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, tren restrukturisasi kredit terus menurun.

Padahal, OJK telah memperpanjang kebijakan tersebut dari semula berakhir pada 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023.

“Pada 2021, restrukturisasi kredit posisi terakhir mencapai Rp 744,75 triliun. Trennya terus melandai dan bahkan kita harapkan angka terakhir sudah lebih rendah dari itu,” kata Wimboh dalam acara Capital Market Summit & Expo 2021 (CMSE 2021) ‘Sinergi Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional’ Kamis (14/10/2021).

Baca juga: GandengTangan Kantongi Izin Usaha dari OJK

Wimboh mengatakan, angka terakhir yang ia peroleh terkait dengan restrukturisasi kredit di posisi Rp 720 triliun.

OJK berkomitmen untuk terus mendorong kebangkitan sektor pariwisata tanah air, dengan memberikan top up pinjaman kepada sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang terdampak.

“Dalam pemulihan ekonomi, kami akan terus memantau, dan restrukturisasi akan terus kami lakukan, dan bagaimana kita bisa memberikan top up pinjaman kepada sektor-sektor yang terdampak tersebut, sehingga pada saatnya apabila sektor pariwisata sudah bangkit kembali kita siap melayani dari berbagai transportasi, hotel, cafe dan lain-lain. Pariwisata memiliki potensi yang besar untuk tumbuh,” tegas dia.

Wimboh mengungkapkan, saat in kondisi pandemi terus membaik, secara global maupun nasional.

Di Indonesia jumlah kasus positif Covid-19 terus menurun. Ia berharap dengan percepatan vaksinasi, herd immunity bisa terwujud sehingga ekonomi nasional dapat kembali normal seperti sebelum pandemi.

Baca juga: Sempat Disinggung Jokowi, Ini Strategi OJK Fasilitasi Pertumbuhan Fintech

“Sinyal positif keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi domestik dan diharapkan tren pertumbuhan akan tetap positif dan terus berlanjut hingga 2022,” ujar Wimboh.

Di tengah fluktuasi ekonomi global, pihaknya juga terus mengamati kondisi domestik khususnya terkait pemulihan mobilitas dan konsumsi masyarakat.

Upaya yang dilakukan OJK yakni dengan mendorong akselerasi vaksinasi nasional, kesiapan fasilitas kesehatan, memastikan arah kebijakan fiskal dan moneter, mendorong peningkatan permintaan domestik, serta meningkatkan akselerasi digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com