Ketimbang melakukan trading, manajer investasi bakal membuat portofolio yang menyerupai indeks dan kinerja reksa dana tersebut akan serupa dengan kinerja indeks yang menjadi acuan.
Baca juga: Bingung Pilih Reksa Dana Saham atau Obligasi? Ini Saran Analis
Seperti dijelaskan sebelumnya, kinerja reksa dana indeks akan menyerupai indeks acuannya. Karena itulah, baik buruknya kienra reksa dana indeks sebenarnya tak diukur berdasarkan seberapa besar imbal hasil atau return yang dihasilkan.
Selain itu, kinerja reksa dana ini juga tak diukur dari seberapa kecil dan risiko atau fluktuasi harga yang dialami.
Kinerja reksa dana indeks diukur berdasarkan selisih antara kinerja reksa dana dengan indeks acuannya.
Sehingga, bila kinerja reksa dana tersebut lebih baik namun selisih dengan indeks acuannya besar, maka kinerja reksa dana indeks tersebut tetap dianggap tak baik.
Selisih antara reksadana dengan indeks acuan disebut juga tracking error. Ketika selisih yang dihasilkan semakin kecil maka manajer investasi yang mengelolanya terbilang sukses.
Seandainya selisih yang dihasilkan adalah tracking error=0, itu akan lebih bagus lagi.
Sebagai contoh, beberapa produk reksa dana indeks yakni Reksa Dana Indeks Bahana Indeks IDX30 yang dikelola Bahana TCW Investment Management, Reksa Dana Index Avrist Indeks LQ45, Serta Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati.
Baca juga: Reksa Dana di Era Old Economy vs New Economy
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.