Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Harga, Japfa Serap Telur Peternak Nasional

Kompas.com - 19/10/2021, 17:55 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mendukung pemerintah dalam aksi solidaritas menyerap produksi telur ayam nasional.

Selain untuk membantu menstabilkan harga telur ayam di tingkat peternak, program ini juga sekaligus menyuarakan kampanye untuk meningkatkan konsumsi protein hewani.

Kali ini, Japfa menyerap produksi telur ayam peternak secara bertahap di wilayah operasional JPFA di Unit Sragen, Grobogan, Sidoarjo, Makassar, Lampung, Cirebon, Tangerang, Banjarmasin, Medan, dan Padang.

Baca juga: Dongkrak Harga, Berdikari Serap Telur dari Peternak

“Sebelumnya Japfa telah ikut berkontribusi dalam penyerapan telur nasional dengan memberikan paket bantuan yang salah satunya terdiri dari telur ayam dan didistribusikan kepada masyarkat terdampak Covid-19 di 7 kota/kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kini Japfa kembali berkontribusi melalui pembelian telur hasil produksi peternak," ujar Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya melalui keterangan tertulis, Selasa (19/10/2021).

Program penyerapan telur nasional ini merupakan salah satu langkah yang harus didukung oleh berbagai pihak untuk memperbaiki harga telur nasional.

Program ini diharapkan dapat membantu memperbaiki harga di tingkat peternak dan mengurangi efek fluktuasi harga yang dapat merugikan peternak.

Selain itu, upaya-upaya lainnya adalah dengan terus menggalakan kampanye konsumsi makanan berprotein hewani, baik itu telur, susu, ikan, ayam, maupun daging sapi untuk meningkatkan permintaan konsumen akan produk-produk pangan hewani.

Baca juga: Anjloknya Harga Telur Ayam Jadi Penyebab Deflasi September 2021

“Upaya ini merupakan kontribusi nyata Japfa bagi bangsa Indonesia. Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah dan berbagai pihak terkait lainnya untuk menjadikan negara kita ini menjadi semakin kuat dan berkembang,” pungkas Rachmat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2021 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Salah satu penyebab utamanya adalah penurunan harga telur ayam.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, telur ayam ras menjadi penyumbang deflasi dengan andil sebesar 0,07 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan bawang merah 0,03 persen.

Seperti diketahui, anjloknya harga telur ayam beberapa minggu terakhir memang tengah menjadi sorotan.

Misalnya rata-rata harga jual telur ayam ras tingkat konsumen di Jakarta pada 10 September 2021 terendah mencapai Rp 19.000 per kilogram, mengutip laman resmi Informasi Pangan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com