Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Pelatihan di Rumah UMi, 2 UMKM Ini Dapat Omzet 2 Kali Lipat

Kompas.com - 26/10/2021, 14:50 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengelola manajemen keuangan adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki pengusaha, terutama UMKM ketika menjalankan bisnisnya.

Sebab, dengan mengetahui arus kas keuangan, bisnis bisa dibawa ke arah mana saja, entah itu mau memperbesar skala usahanya lagi ataupun sebaliknya.

Beruntung, Rahmad Efendi, salah satu pengusaha printing sablon di Malang, mengikuti pelatihan di wadah inkubasi usaha Ultra Mikro (UMi) yang diselenggarakan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Baca juga: Mengenal Perbedaan UKM, UMKM dan Ultra Mikro (UMi)

Rahmad mengaku, selama mengikuti pelatihan, mendapatkan banyak materi yang relevan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya.

"Terutama untuk materi pengelolaan manajemen keuangan. Di sana saya betul-betul diajari detail dan diajari bagaimana membuat perencanaan keuangan bilamana pemasukan hanya dari uang muka saja (DP) ketika ada orderan, sementara modal harus kembali," ujar Rahmad saat Media Gathering Inkubasi UMi yang disiarkan secara virtual, Selasa (26/10/2021).

Diakuinya, sejak mengikuti pelatihan tersebut, dia pun semakin handal memutar uangnya. Sebelum mengikuti pelatihan hanya mendapatkan omzet Rp 5 juta per bulan, kini dia berhasil mendapatkan omzet menjadi Rp 10 juta per bulan.

"Konsumen saya juga semakin banyak ada yang berasal dari perorangan dan ada perusahaan, bahkan perbankan," ungka dia.

Tak hanya membuka usaha printing, Rahmad juga memperluas pasarnya dengan menjual souvenir yang beraneka ragam, mulai dari souvenir mainan yang kecil hingga anyaman.

Baca juga: Cerita Pengusaha Tahu Tuna, Omzet Naik 2 Kali Lipat Lewat Program Wadah Usaha UMi

Rahmad juga mengaku, selama pandemi pendapatannya turun drastis, lantaran pesanan souvenirnya yang dipesan untuk acara seminar dibatalkan.

Namun, dia harus memutar otak untuk bertahan hingga memutuskan menjual usaha paketan sembako.

"Kan waktu pandemi banyak perusahaan yang ngasih sembako gitu untuk aksi sosial, nah kita bikin usaha itu. Kalau ada yang mau request mau dibikin apa dan berapa kita bisa, sesuai budgetnya," kata dia.

Manfaat pelatihan usaha Ultra Mikro (UMi) yang diusung oleh PIP juga dirasakan oleh Nonoy Nurhasanah, pemilik usaha makanan serabi Jaya di Majalengka, Jawa Barat.

Dia menceritakan, awalnya dia hanya iseng membuat serabi. Namun, ketika diberikan ke tetangganya, banyak yang suka.

Baca juga: Dorong UMKM Bertahan di Masa Pandemi, PIP Luncurkan Kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit”

Dari sanalah muncul idenya untuk menjual usaha serabi. Mulanya, ia membuka usaha kecil-kecilan. Kemudian ia pun meminjam modal ke PNM untuk membuka usahanya agar semakin besar.

Dia bilang, selama mengikuti pelatihan dan inkubasi, dia mendapatkan materi mulai dari mengatur arus kas, hingga belajar membuat kemasan semenarik mungkin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com