Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Aset Kripto 'Squid Game', Pria Ini Rugi Nyaris Rp 400 Juta

Kompas.com - 03/11/2021, 06:56 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC


SHANGHAI, KOMPAS.com - Seorang investor asal China mengaku rugi hingga ratusan juta akibat merogoh seluruh tabungannya untuk membeli mata uang kripto yang dinamai dari serial Netflix populer Korea Selatan, "Squid Game".

Dilansir dari CNBC, Rabu (3/11/2021) Bernard mengatakan, begitu ia melakukan penelusuran lewat Google dengan membaca judul beirta yang terdapat di Google, tanpa membaca artikel secara penuh, ia memutuskan untuk membeli SQUID dengan seluruh uang tabungannya sebesar 28.000 dollar AS atau sekitar Rp 394,8 juta.

SQUID sendiri merupakan koin kripto yang melabeli diri mereka sendiri sebagai aset yang dimainkan untuk mendapatkan nilai lebih atau "play to earn".

Pada perdagangan Senin (1/11/2021) lalu, SQUID mencetak rekor harga tertinggi di 2.860 dollar AS per keping atau sekitar Rp 40,32 juta per keping sebelum akhirnya merosot tajam mendekati Rp 0.

Baca juga: Harga Sempat Meroket, Kripto Squid Game Berujung Penipuan

"Satu-satunya keputusan saya yang sangat terburu-buru untuk membeli koin tersebut yakni, Squid Game sedang sangat populer saat ini, dan koin terkait dengan hal itu juga pasti sangat populer saat ini," ujar Bernard.

Ia pun tak ingin mengungkapkan lebih jauh mengenai identitasnya lantaran saat ini, aset kripto dilarang untuk digunakan sebagai alat investasi di China.

"Ini adalah tragedi, saya tidak tahu cara untuk menutupi kerugian ini," ujar dia.

Bernard mengatakan, ia adalah tulang pungguh keluarga dan saat ini kebingungan bagaimana ia bisa membayar beragam kebutuhan rumah tangga.

Untuk diketahui, berdasarkan catatan transaksi yang terekam dalam BscScan menunjukkan, pembuat koin SQUID yang tidak diketahui identitasnya mengumpulkan 3,4 miliar dollar AS atau Rp 47,94 triliun yang didapatkan dari dana investor.

Ekosistem kripto dipenuhi dengan skema “tarik karpet” yakni ketika pendiri token tiba-tiba meninggalkan proyek mereka dan membawa dana investor bersama mereka dengan menukar koin proyek dengan uang tunai.

“Squid Game Dev tidak ingin melanjutkan proyek karena kami tertekan dari scammers dan diliputi stres,” ujar pengembang SQUID lewat akun Telegram mereka yang sekarang memiliki lebih dari 89.000 anggota.

Baca juga: Menilik Potensi Kripto di Tanah Air Setelah Peluncuran IDM

Buku putih yang merupakan dokumen berisi catatn proyek mengenai konsep aset kripto, sekaligus laman dari SQUID saat ini telah menghilang. Meski di sisi lain, salinan dari buku putih tersebut masih beredar secara online.

Twitter untuk sementara membatasi akun SQUID karena alasan aktivitas yang mencurigakan.
Pencipta SQUID juga tidak menanggapi beberapa email yang dikirim CNBC ke alamat yang tercantum di situs web.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com