Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Dunia Melesat ke Level Tertinggi 10 Tahun, ini Penyebabnya

Kompas.com - 08/11/2021, 06:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO PBB) mencatat, harga pangan dunia terus mengalami kenaikkan, bahkan saat ini telah mencapai level tertinggi selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Berdasarkan data FAO, harga pangan menguat sebesar 3 persen pada Oktober 2021, dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini merupakan ketiga kalinya secara berturut-turut.

Dengan kenaikan tersebut, harga pangan telah menguat lebih dari 30 persen dalam kurun waktu setahun terakhir. Ini membuat harga pangan dunia berada di level tertinggi sejak Juli 2011.

Baca juga: Harga Pangan Akhir Pekan: Cabai Rawit Hijau Naik Paling Tinggi

Dilansir dari CNN, Senin (8/11/2021), lonjakan harga terjadi di berbagai jenis pangan. Meningkatnya harga komoditas pangan tidak terlepas dari meningkatnya permintaan global, diiringi dengan pelemahan produksi.

Gandum menjadi komoditas serealia yang mengalami kenaikan harga paling tinggi. Secara bulanan, harga gandum naik 5 persen pada Oktober 2021, seiring dengan menurunnya produksi negara-negara eksportir seperti Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat.

Sementara itu, untuk komoditas sayur-sayuran, lonjakan harga tertinggi terjadi pada kelapa sawit, kacang kedelai, dan biji bunga matahari. Komoditas-komoditas itu mendongkrak harga sayur-sayuran sebesar 9,6 persen.

Isu kurangnya tenaga kerja di Malaysia membuat produksi minyak kelapa sawit menurun, sehingga mengkerek harga komoditas tersebut.

"Lonjakan permintaan dunia juga terjadi di berbagai komoditas, seperti susu bubuk, unggas, minyak sayur, dan barley," tulis FAO.

Lebih lanjut FAO menyatakan, bukan hanya penurunan produksi dan lonjakan permintaan, cuaca ekstrem, kurangnya tenaga kerja, hingga meningkatnya biaya turut mendorong harga pangan dunia.

Meskipun demikian, FAO mencatat adanya sejumlah komoditas pangan yang mengalami penurunan harga.

Harga komoditas daging tercatat mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Menurunnya permintaan daging babi di China menjadi penyebab utama harga komoditas daging menuruna.

Selain itu, harga komoditas gula juga mengalami penurunan pada Oktober. Ini menjadi kali pertama harga gula melemah, setelah enam bulan berturut-turut menguat.

Baca juga: Kemendag Ungkap Alasan Harga Minyak Goreng Makin Mahal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com